Cloud Lokal Eropa: Keamanan Data Warga Dilindungi dengan Ketat

by -126 Views

Amazon Web Services (AWS) mengumumkan rencana peluncuran cloud khusus pengguna di Eropa. Data yang disimpan dan dikelola di cloud tersebut tidak akan dipindahkan ke luar wilayah Uni Eropa. Uni Eropa memiliki regulasi yang lebih ketat terkait data, keamanan siber, dan algoritma dibanding wilayah ekonomi lainnya. Selain server yang berlokasi di wilayah Uni Eropa, data yang disimpan di cloud khusus Eropa hanya bisa dikelola oleh pegawai AWS yang merupakan penduduk Uni Eropa.

Otoritas Eropa tahun lalu mulai menyelidiki infrastruktur cloud publik guna memastikan pelaksanaan regulasi keamanan dan privasi yang ketat di Uni Eropa. Regulasi Uni Eropa ini merupakan respons terhadap perpindahan data dari server milik sendiri ke platform cloud. Saat ini, semakin banyak perusahaan dan lembaga pemerintah yang memilih menggunakan jasa penyimpanan dan pengelolaan data yang ditawarkan oleh perusahaan teknologi melalui platform cloud, daripada membangun infrastruktur sendiri. AWS juga akan meluncurkan server pertama mereka di Jerman yang bisa diakses oleh pengguna di Eropa. Selain AWS, Microsoft dan Oracle juga telah meluncurkan layanan cloud khusus untuk pengguna pemerintah Eropa.

Layanan cloud juga berkembang pesat di Indonesia. Menurut data dari IDC, pertumbuhannya diperkirakan mencapai US$ 933 juta atau Rp 14,6 triliun tahun ini. Megawaty Khie, Direktur Channels and Strategic Partnerships Google Cloud South East Asia, juga mempercayai bahwa tingkat kepercayaan orang terhadap penggunaan cloud sudah cukup tinggi. Banyak masyarakat yang beralih ke cloud karena malas membeli dan menggunakan hardware sendiri. Namun, implementasi cloud di Indonesia masih mengalami kendala terkait izin dari pemerintah. Sebagai contoh, perbankan harus mendapatkan izin terlebih dahulu dari lembaga terkait untuk menggunakan cloud. Oleh karena itu, Megawaty berharap bahwa pemerintah dapat lebih mendukung dalam proses implementasi cloud di dalam negeri.