Jakarta, CNBC Indonesia – Induk usaha Google, Alphabet, dikabarkan menyiapkan US$ 23 miliar (Rp 372 triliun) untuk akuisisi startup keamanan siber asal Israel, Wiz. Jika terealisasi, aksi korporasi ini bakal menjadi akuisisi termahal oleh Google sepanjang sejarah.
TechCrunch, mengutip The Wall Street Journal, melaporkan bahwa bos divisi cloud Google, Thomas Kurian, memimpin sendiri negosiasi pencaplokan Wiz oleh Google.
Wiz adalah perusahaan yang bergerak di bidang keamanan siber. Startup yang berdiri pada 2020 itu membuat software keamanan yang khusus digunakan untuk server cloud. Google dan Wiz, menurut Tech Crunch, sudah sepakat soal harga pembelian. Namun, proses akuisisi menghadapi banyak tantangan regulasi dan detail.
Harga pembelian yang ditawarkan Google mencapai dua kali lipat dari valuasi terakhir Wiz. Saat mengumumkan pendanaan Seri E senilai US$ 1 miliar, valuasi perusahaan mencapai US$ 12 miliar.
Wiz mengklaim telah membukukan pendapatan rutin tahunan US$ 350 juta (Rp 5,6 triliun) pada Mei 2024 dan berambisi mencapai pendapatan tahunan US$ 1 miliar (Rp 16,2 triliun) pada 2025.
Jika menjadi bagian dari Google, Wiz berpeluang menggenjot penjualannya memanfaatkan daftar pengguna Google Cloud.
Wiz didirikan di Israel oleh Assaf Rappaport, Yinon Costica, Ami Luttwak, dan Roy Reznik. Kini 150 dari 900 pegawai Wiz berbasis di Israel. Namun, perusahaan juga memiliki kantor di wilayah Amerika Serikat, Eropa, dan Asia Pasifik.
Namun, kemungkinan besar uang dari Google tidak akan mengalir ke Israel. Pada pendanaan terakhir, Wiz memastikan tidak akan berekspansi di Israel karena kontroversi perubahan sistem kehakiman oleh pemerintah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Saat itu, perusahaan berencana fokus menambah pegawai di Amerika Serikat.
Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat melihat video di artikel berikut: [https://cnbcindonesia.com/tech/20240715121131-39-554653/amankan-data-transaksi-nasabah-ini-jurus-bank-lawan-serangan-siber](https://cnbcindonesia.com/tech/20240715121131-39-554653/amankan-data-transaksi-nasabah-ini-jurus-bank-lawan-serangan-siber)
**(dem/dem)**