Harga saham bisnis nuklir anjlok saat perdagangan perdana, Bos ChatGPT rugi

by -176 Views

Saham perusahaan energi nuklir milik Sam Altman, Oklo, anjlok 54% pada perdagangan pertamanya di New York Stock Exchange (NYSE). Saham dengan kode “OKLO” tersebut turun 54% menjadi US$ 8,45 per saham atau setara dengan US$ 364 juta pada hari Jumat. Oklo berhasil memperoleh pendapatan kotor sebesar US$ 306 juta dari transaksi tersebut.

Perusahaan yang belum menghasilkan pendapatan ini melakukan penawaran umum perdana melalui Special Purpose Acquisition Company (SPAC) yang bernama AltC Acquisition Corp, yang didirikan dan dipimpin oleh Altman.

Oklo memiliki konsep bisnis komersialisasi nuklir, yaitu mengubah reaksi nuklir menjadi bahan bakar untuk pembangkit listrik tenaga nuklir. Mereka ingin menggunakan reaktor nuklir mini yang ditempatkan dalam struktur rangka-A dan menjual energi kepada pengguna seperti Angkatan Udara AS dan perusahaan teknologi besar.

Oklo sedang membangun reaktor skala kecil pertamanya di Idaho, yang akan memberikan daya untuk pusat data yang diperlukan oleh perusahaan teknologi seperti OpenAI dan perusahaan kecerdasan buatan lainnya.

Altman, pendiri dan CEO OpenAI, melihat energi nuklir sebagai solusi terbaik untuk memenuhi kebutuhan energi produk AI tanpa bergantung pada bahan bakar fosil. Investor seperti Bill Gates dan Jeff Bezos juga telah berinvestasi dalam pembangkit listrik nuklir dalam beberapa tahun terakhir.

Oklo, yang belum menghasilkan pendapatan, berencana untuk memulai operasi pembangkit listrik pertamanya pada tahun 2027. Meskipun terdapat risiko dalam menggunakan SPAC, namun perusahaan AI seperti Oklo menjadi sorotan di Wall Street.

Altman juga memiliki investasi lain di bidang energi nuklir dan infrastruktur yang mendukung pertumbuhan AI. DeWitte, CEO OKLO, mengkonfirmasi bahwa perusahaan belum menghasilkan pendapatan dan belum memiliki pembangkit listrik tenaga nuklir. Mereka sedang dalam tahap persiapan untuk operasi pembangkit pertama pada tahun 2027 mendatang.