OpenAI Mengalami Kerugian Sebesar US$ 5 Miliar Tahun Ini Setelah Kehilangan Pemimpinnya

by -28 Views

OpenAI, pencipta layanan ChatGPT, memperkirakan kerugian sekitar US$5 miliar dari pendapatan US$3,7 miliar tahun ini. Dikutip oleh CNBC Internasional, OpenAI menghasilkan pendapatan US$300 juta bulan lalu, naik 1.700% sejak awal tahun lalu, dan berharap menghasilkan penjualan US$11,6 miliar pada tahun depan. Bocoran ini diungkap oleh seseorang yang dekat dengan OpenAI yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena angka tersebut sebenarnya masih dirahasiakan. Sebelumnya, The New York Times melaporkan kondisi kerugian keuangan OpenAI pada hari Jumat kemarin setelah melihat dokumen perusahaan.

OpenAI, yang didukung oleh Microsoft, saat ini sedang mengejar pendanaan baru yang mengukur nilai perusahaan AI ini telah mencapai lebih dari US$150 miliar. Thrive Capital yang memimpin putaran pendanaan baru tersebut berencana untuk berinvestasi US$1 miliar dan rencananya, Tiger Global akan ikut bergabung juga. CFO OpenAI Sarah Friar memberi tahu investor dalam email pada hari Kamis lalu bahwa putaran pendanaan tersebut mengalami ‘oversubscribed’ atau kelebihan permintaan dan pendanaan ini akan ditutup minggu depan. Pengumuman ini dilakukan menyusul beberapa eksekutif perusahaan yang memutuskan undur diri, terutama Kepala Teknologi OpenAI Mira Murati. Murati mengumumkan pada Rabu lalu bahwa dia memutuskan meninggalkan OpenAI setelah mengabdi selama enam setengah tahun. Minggu ini juga, muncul berita bahwa dewan direksi OpenAI sedang mempertimbangkan rencana untuk merestrukturisasi perusahaan menjadi bisnis yang mencari laba. Namun, perusahaan akan mempertahankan segmen nirlaba sebagai entitas terpisah. Hal ini diungkapkan seseorang yang mengetahui masalah tersebut kepada CNBC.

Struktur tersebut akan lebih mudah bagi investor dan memudahkan karyawan OpenAI untuk mendapatkan likuiditas, kata sumber tersebut.