Perang Hamas Vs Israel: Teknologi Amerika Mengatakan Sebaliknya

by -141 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dapat dengan mudah memanipulasi suatu gambar sehingga terlihat seperti foto asli padahal palsu.

Karena itu, telah muncul program pendeteksi foto AI gratis di internet. Program ini akan memberikan label apakah suatu foto adalah asli atau palsu setelah dianalisis lebih lanjut.

Sayangnya, program pendeteksi AI ini belum tentu akurat. Misalnya, program ‘AI or Not’ yang memasukkan foto-foto asli terkait konflik antara Hamas dan Israel sebagai konten palsu. Padahal, foto-foto tersebut diambil langsung oleh fotografer yang berada di lapangan.

AI sendiri adalah teknologi yang dikembangkan oleh Amerika Serikat (AS). Popularitasnya meningkat pesat sejak tahun 2022 lalu, ketika startup OpenAI asal AS menciptakan ChatGPT. Penggunaan AI generatif telah berkembang luas, tidak hanya dalam bentuk teks tetapi juga visual.

Banyak gambar visual yang memang dibuat oleh AI. Salah satu contohnya adalah dengan memanfaatkan layanan DALL-E, yang juga dikembangkan oleh OpenAI. Oleh karena itu, program seperti AI or Not dianggap membantu masyarakat agar tidak terjebak dalam disinformasi.

AI or Not pernah dibahas secara mendalam oleh media ternama seperti The New York Times dan The Wall Street Journal. Namun, menurut temuan 404Media, AI or Not memberikan label konten yang tidak akurat pada foto-foto asli terkait konflik Hamas-Israel.

Profesor UC Berkeley, Henry Farid, yang kemudian menyelidiki foto-foto yang dianggap palsu oleh AI or Not, menyatakan bahwa tidak ada tanda-tanda bahwa foto-foto tersebut palsu. Farid adalah salah satu pakar terbaik dalam manipulasi gambar digital di dunia.

Menurut Farid, salah satu cara mudah untuk mendeteksi apakah suatu foto dibuat oleh AI adalah dengan melihat garis-garis yang tertera. Layanan AI saat ini masih belum bisa menciptakan struktur dan garis lurus yang mirip dengan foto asli.

Selain itu, dapat dilihat dari bayangan foto. Gambar yang dibuat oleh AI sering tidak konsisten dalam menampilkan bayangan yang realistis seperti pada foto asli.

Farid memperingatkan seluruh pengguna internet bahwa layanan pendeteksi AI saat ini masih belum sepenuhnya akurat. Ketika sebuah foto diberi label ‘asli’ atau ‘palsu’, bukan berarti informasi tersebut benar.

“Ini adalah tahap lanjut dari disinformasi,” katanya.

Sebelumnya, isu bahwa foto-foto yang beredar tentang konflik Hamas-Israel adalah palsu telah dinyatakan oleh Ben Shapiro. Dia adalah seorang Yahudi konservatif yang sering mengomentari isu-isu geopolitik.

Beberapa waktu yang lalu, dia mengeluarkan cuitan di akun Twitternya yang menyatakan kemungkinan bahwa foto-foto tersebut adalah palsu.

Cuitan tersebut kemudian dibalas oleh YouTuber politik Jackson Hinkle. Dia membagikan tangkapan layar dari AI or Not yang mengidentifikasi foto-foto konflik Hamas-Israel sebagai konten palsu.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya
Kena Semprot Gegara Hamas-Israel, Facebook Blokir 795.000 Konten

(fab/fab)