Ancaman Pemilu Darurat Siber: Ancaman Hacker yang Mengancam Kebebasan Berpikir Warga RI

by -166 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Juru Bicara Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Ariandi Putra mengungkapkan bahwa terdapat beberapa bentuk serangan yang ditemukan oleh BSSN selama tahun 2022 dan 2023, salah satunya adalah serangan malware.

Namun, serangan siber yang berfokus pada sisi sosial, terutama terkait dengan pemilu tahun depan, menjadi salah satu prioritas bagi BSSN.

BSSN berfokus pada pengumpulan informasi yang beredar di masyarakat yang dapat menargetkan individu secara spesifik, dengan tujuan menciptakan kekacauan di tengah masyarakat.

“Ada beberapa hal yang kita lihat seperti propaganda hitam,” kata Ariandi dalam Cyber Security Forum, Kamis (2/11/2023).

BSSN aktif melakukan identifikasi serangan siber melalui IP Security Assessment. Hal ini dilakukan secara rutin, terutama kepada kementerian/lembaga, terutama KPU. Langkah ini diambil untuk memastikan pemilu dapat berlangsung dengan aman.

“Tapi IP Security Assessment juga tidak pernah selesai, mengingat seperti memperbaiki sebuah rumah yang bocor, kebocorannya bisa datang dari mana saja. Kami melakukannya secara berkala,” katanya.

Seperti yang diketahui, data telah menjadi jenis aset baru yang memiliki nilai lebih tinggi daripada minyak. Komoditas data telah berubah dari sebelumnya hanya untuk mencoba-coba dan menunjukkan eksistensi kelompok tertentu menjadi tujuan ekonomi.

Ariandi menegaskan bahwa BSSN juga melakukan patroli dan investasi dalam serangan siber yang berfokus pada aspek teknis maupun sosial, salah satunya melalui National Operational Center.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya:
Jarang Disadari, Panglima TNI Ungkap Ancaman Serius Pemilu

(dem/dem)