Jenderal Australia Tanggapi Dugaan Serangan Hacker dengan Tindakan Tegas

by -150 Views

Beberapa layanan di Australia, termasuk bank-bank besar, outlet media, dan maskapai penerbangan mengalami gangguan teknologi dan informasi massal. Gangguan ini tidak hanya terjadi di Australia, namun juga berdampak global dan berpotensi menjadi salah satu pemadaman global terbesar yang pernah dialami negara tersebut. Outlet media ABC melaporkan bahwa peristiwa ini terkait dengan perusahaan keamanan siber bernama CrowdStrike yang berbasis di AS, yang menyebabkan laptop Microsoft di seluruh Australia dan luar negeri mengalami gangguan pada Jumat (19/7/2024).

Pemadaman global ini berdampak pada banyak perusahaan dan lembaga pemerintah Australia, dengan banyak komputer yang melakukan boot ulang dan menampilkan pesan kesalahan Layar Biru Kematian (Blue Screen of Death). Penyebab pemadaman ini diduga karena pembaruan software oleh CrowdStrike yang diluncurkan awal pekan ini.

Pemadaman listrik juga tercatat terjadi di AS dan Selandia Baru menjelang penutupan pasar di seluruh Australia. Koordinator Keamanan Siber Nasional Australia, Letnan Jenderal Michelle McGuinness, mengkonfirmasi pemadaman tersebut melalui media sosial dan menyatakan bahwa pemadaman ini terkait dengan masalah teknis pada platform software pihak ketiga yang digunakan oleh perusahaan yang terkena dampak.

CrowdStrike, perusahaan keamanan siber berbasis di AS, merupakan salah satu perusahaan keamanan siber terbesar di dunia. Perusahaan keamanan siber Australia, CyberCX, juga mengetahui pemadaman ini dan memberikan saran kepada pelanggannya di Australia dan Selandia Baru. Mereka memantau situasi dan menunggu informasi lebih lanjut mengenai cakupan dan pemulihan dari insiden ini.

Akhirnya, koordinator BSSN: Pusat Data Nasional Diserang, Pelaku Minta Rp 131 Miliar.