Netizen Komentari Secara Negatif Ketika Gibran Menjadi Cawapres Prabowo dan Terkait dengan PDIP

by -128 Views

Pada awal pekan ini, Gibran Rakabuming Raka secara resmi diumumkan sebagai calon Wakil Presiden untuk maju ke Pemilihan Umum 2024. Ia akan berpasangan dengan calon Presiden, Prabowo Subianto, dari partai Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Pengumuman tersebut dilakukan setelah pertemuan para ketua umum (ketum) partai KIM pada Minggu (22/10). Pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah dilakukan pada Rabu (25/10).

Setelah pengumuman Prabowo-Gibran, para warganet atau netizen langsung menghujani linimasa media sosial dengan berbagai komentar. Tidak kurang dari 29.700-an cuitan terkait PDIP membanjiri platform Twitter setelah deklarasi tersebut.

Beberapa netizen memberikan komentar negatif terkait keputusan Gibran maju sebagai calon Wakil Presiden Prabowo. Ada yang mengamati perkembangannya dan mempertanyakan keputusan Gibran untuk tidak mundur atau dipecat dari PDIP dalam waktu dekat. Mereka menganggap hal ini sebagai sebuah drama, skenario politik untuk memenangkan dan mengalahkan pasangan AMIN.

Ismail Fahmi, pendiri Drone Emprit, telah merilis laporan analisis percakapan di internet terkait pencalonan Gibran sebagai cawapres. Data yang dikumpulkan antara tanggal 21-23 Oktober 2023.

Hasilnya, mayoritas diskusi di media sosial tentang pencalonan Gibran ditandai dengan percakapan negatif sebesar 41%. Sementara itu, percakapan positif terkait topik ini mencapai 39%.

“Eskalasi perbincangan meningkat setelah keputusan Mahkamah Konstitusi yang mengesahkan aturan tentang batas usia minimum cawapres,” tertulis dalam laporan tersebut.

Analisis Drone Emprit juga menunjukkan bahwa pendukung Ganjar atau PDIP lebih banyak mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap pencalonan Gibran daripada pendukung Anies dan Cak Imin.

Para pendukung Ganjar/PDIP banyak yang menuduh Gibran sebagai pengkhianat yang memanfaatkan PDIP untuk mengejar kekuasaan. Selain itu, narasi yang berkembang adalah PDIP dianggap telah ‘dibuang’ oleh Jokowi dan Gibran.

Sebaliknya, pendukung Prabowo-Gibran berusaha menarik posisi Jokowi yang bereaksi terhadap pencalonan Gibran sebagai cawapres. Mereka menyoroti situasi di mana Jokowi sering dipermalukan oleh PDIP atau Ketua Umum Megawati Soekarnoputri yang menyebut Jokowi tidak memiliki ‘power’ tanpa PDIP.

Selain itu, netizen dalam analisis Drone Emprit juga memberikan sindiran kepada Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono, dan Partai Demokrat terkait pencalonan Gibran.

Data yang dikumpulkan oleh Drone Emprit berasal dari media online dan Twitter. Metodenya menggunakan pendekatan kata kunci seperti ‘Gibran’, ‘Walikota Solo’, dan ‘@gibran_tweet’.

Artikel Selanjutnya: Gibran Jadi Cawapres Prabowo, Netizen Ramai Colek PDIP

(fab/fab)