Pavel Durov, CEO Telegram, yang Ditangkap di Prancis memiliki Harta Sebanyak Ini

by -51 Views

CEO Telegram Pavel Durov ditangkap di Bandara Le Bourget, Prancis, pada Sabtu (24/8) malam waktu setempat. Durov ditangkap tak lama setelah mendarat dengan jet pribadi dari Azerbaijan.

Durov sendiri merupakan sosok kontroversial yang kerap menyuarakan kebebasan berpendapat dan pentingnya keamanan privasi. Ia berani menentang perintah pemerintah Rusia untuk berkooperasi, hingga Telegram diblokir di Rusia sejak 2018 hingga 2021.

Kendati kontroversial, layanan Telegram memiliki basis pengguna yang cukup besar. Pengguna aktif bulanannya lebih dari 700 juta. Durov bahkan menargetkan Telegram memiliki 1 miliar pengguna hingga akhir tahun ini.

Sebagai pemilik aplikasi pesan singkat populer, Durov memiliki kekayaan US$ 15,5 miliar atau setara Rp 239 triliun, dikutip dari Forbes, Senin (26/8/2024).

Ia menempati urutan ke-120 sebagai orang terkaya di dunia. Kendati bergelimang harta, Durov ternyata hidup sederhana.

Gaya Hidup Sederhana Pavel Durov

Mengutip South China Morning Post, Durov diketahui menjalani gaya hidup asketik. Gaya hidup ini membuatnya memilih tidak melakukan kesenangan duniawi dan lebih fokus mencapai tujuan spiritual. Biasanya, para penganut gaya hidup ini adalah agamawan yang kerap bersemedi dan mengasingkan diri dari hiruk-pikuk dunia.

Beranjak dari sini, dia telah menjauhkan segala macam hal yang berbahaya untuk kesehatan dan kesejahteraan fisik. Dia menolak alkohol, nikotin, obat-obatan, kafein, makanan cepat saji, gula, termasuk menonton televisi. Dikabarkan juga dia suka bersemedi sebagai sarana detoks.

Praktik lain dari langkah ini terlihat juga pada kebiasaan berpakaiannya. Sehari-hari dia tak mau ambil pusing memikirkan busana. Dia hanya mengenakan kaos polos berwarna hitam. Gaya pakaiannya mengikuti bos Facebook, Mark Zuckerberg, yang sering pakai kaos polos.

Bahkan kabar terbaru dia tak gengsi mengenakan handphone murah.

Lewat unggahan di akun Telegram resmi beberapa hari lalu, awalnya dia bercerita bahwa HP-nya, yang jadi perangkat utama untuk bekerja, baru saja rusak karena cuaca panas di Dubai. Dari sini, orang-orang lantas salah fokus pada HP-nya, Samsung Galaxy A52, yang seharga Rp5 juta dan sudah ketinggalan zaman.

Dari sini orang melihat bahwa gaya hidup Durov anti-mainstream. Sekalipun bisa membeli HP mahal dari uang ratusan triliun rupiah, dia malah memakai HP murah.

Hingga kini belum diungkap alasan penangkapan resmi oleh otoritas Prancis. Namun, Kantor Pencegahan Kekerasan terhadap Anak di Bawah Umur (OFIN) Prancis sebelumnya telah mengeluarkan perintah penangkapan terhadap Durov.

Tuduhannya terkait pencucian uang, perdagangan narkoba, hingga penyebaran konten pelecehan seksual anak di Telegram.