Bisnis Elon Musk Merosot, Pemenangan Donald Trump Akan Semakin Memburuk

by -267 Views




Jakarta, CNBC Indonesia – Produsen mobil listrik Tesla melaporkan penurunan laba kuartal kedua yang besar pada Selasa (23/7/2024). Penurunan ini adalah dampak pemotongan harga yang agresif dilakukan oleh perusahaan milik Elon Musk tersebut.

Tesla melaporkan laba sebesar US$1,5 miliar (Rp24,3 triliun) pada kuartal II/2024, turun 45%. Adapun pendapatan pada periode yang sama sebesar US$25,5 miliar (Rp413,8 triliun), naik 2% karena peningkatan dalam bisnis pembangkitan dan penyimpanan energi.

Pendapatan per saham Tesla tidak memenuhi ekspektasi analis, sedangkan pendapatannya melebihi ekspektasi tersebut.

Meskipun penjualan kendaraan turun dibandingkan dengan periode tahun lalu, penjualan naik dari level pada kuartal pertama karena “sentimen konsumen secara keseluruhan membaik,” kata Tesla dalam laporan laba ruginya, seperti dikutip AFP.




FILE - Tesla cars are loaded onto carriers at the Tesla electric car plant on May 13, 2020, in Fremont, Calif. Tesla is recalling nearly 363,000 vehicles with its “Full Self-Driving” system to fix problems with the way it behaves around intersections and following posted speed limits, the National Highway Traffic Safety Administration announced Thursday, Feb. 16, 2023. (AP Photo/Ben Margot, File)Foto: AP/Ben Margot

Meskipun Tesla menegaskan kembali ekspektasinya bahwa pertumbuhan volume kendaraan mungkin “jauh lebih rendah” daripada tahun lalu, Tesla mengatakan model baru yang lebih terjangkau akan mulai diproduksi pada paruh pertama tahun 2025.

Raksasa kendaraan listrik milik Musk telah menghadapi masa-masa sulit karena harus berjuang menghadapi tekanan persaingan yang meningkat, yang mendorong serangkaian pemotongan harga.

Awal tahun ini, Tesla memberhentikan 10% staf globalnya, atau sekitar 14.000 pekerja, sebagai bagian dari upaya untuk memangkas biaya guna membiayai investasi baru yang besar.

Reorganisasi itu juga mengakibatkan pengeluaran satu kali sebesar US$622 juta pada kuartal kedua karena pesangon dan biaya lainnya, menurut Kepala Keuangan Vaibhav Taneja.

Pendukung vokal Donald Trump

Situasi Tesla ini terjadi setelah Musk dengan lantang mendukung Donald Trump dalam pemilihan presiden 2024, meskipun mantan presiden itu telah lama menyangkal perubahan iklim yang selama ini menjadi prioritas Musk.




Kandidat presiden dari Partai Republik mantan Presiden Donald Trump tampil bersama calon wakil presiden JD Vance, R-Ohio, pada Konvensi Nasional Partai Republik Senin, 15 Juli 2024, di Milwaukee. (AP Photo/Paul Sancya)Kandidat presiden dari Partai Republik mantan Presiden Donald Trump tampil bersama calon wakil presiden JD Vance, R-Ohio, pada Konvensi Nasional Partai Republik Senin, 15 Juli 2024, di Milwaukee. (AP Photo/Paul Sancya)

Musk secara resmi mendukung Trump pada 13 Juli tak lama setelah upaya pembunuhan yang gagal terhadap calon presiden dari Partai Republik itu.

Musk telah setuju untuk menyumbangkan US$45 juta setiap bulan kepada “America PAC,” sebuah dana yang difokuskan untuk memilih Trump, mulai Juli, Wall Street Journal melaporkan awal bulan ini.

Namun, kepala Tesla itu mengakui bahwa kemenangan Trump dapat memengaruhi rencana yang diumumkan pada Maret 2023 untuk membangun Gigafactory baru di Meksiko, mengingat kandidat dari Partai Republik itu telah bersumpah untuk mengenakan tarif tinggi pada barang-barang Meksiko.

“Saya pikir kita perlu melihat bagaimana keadaannya setelah pemilu,” kata Musk.

Menjelang pengumuman laba pada hari Selasa, saham Tesla pada dasarnya datar untuk tahun 2024. Saham Tesla turun 6,5% dalam perdagangan setelah jam kerja.

(dem/dem)

Saksikan video di bawah ini:

Elon Musk Ancam Larang Penggunaan Perangkat Apple di Perusahaannya





Next Article



Elon Musk Tiba-Tiba Kasih Diskon Tesla, Jadi Segini