Jakarta, CNBC Indonesia – Amerika Serikat (AS) telah memblokir ekspor chip canggih dan alat pembuat chip ke China. Namun, banyak distributor China yang mencari cara untuk mengelabui aturan yang diberlakukan pemerintahan Joe Biden.
Laporan dari Wall Street Journal menemukan bahwa ada lebih dari 70 distributor yang mengiklankan penjualan chip terbatas milik Nvidia ke China. Wall Street Journal telah menghubungi 25 distributor dan mereka mengklaim memiliki stok puluhan chip Nvidia kelas atas setiap bulannya.
China memang sangat membutuhkan chip Nvidia untuk tetap bersaing dalam perlombaan Artificial Intelligence (AI) dengan AS.
Menurut laporan yang sama, pembayaran dilakukan di muka dan pengiriman dijanjikan beberapa minggu kemudian.
Harga untuk seluruh server dibanderol seharga US$300 ribu yang berisi delapan chip Nvidia kelas atas.
Namun, cara tersebut tidak ditujukan untuk penjualan kepada perusahaan besar karena jumlahnya tidak mencukupi permintaan dari perusahaan teknologi besar tersebut. Penjualan ini lebih diperuntukkan bagi startup AI atau lembaga penelitian dengan kebutuhan yang lebih sederhana.
Meskipun begitu, Nvidia sendiri memastikan bahwa mereka mematuhi aturan yang diberlakukan oleh Pemerintah AS, termasuk larangan menjual chip canggih yang dibatasi untuk dikirim ke China.
“Kami menerapkan standar yang sama untuk semua transaksi, baik besar maupun kecil, dan kami berharap mitra kami juga melakukan hal yang sama,” kata juru bicara Nvidia.
Artikel ini bersumber dari CNBC Indonesia.
