China Sukses Membangun 8 Kota Data Center Senilai Rp 433 Triliun Meskipun Amerika Gagal Memblokir

by -105 Views

China mengeluarkan dana sebesar US$ 6,12 miliar (Rp 24,58 triliun) untuk membangun pusat data meskipun dilarang menggunakan komponen buatan perusahaan Amerika Serikat. Kepala Biro Data Nasional China, Liu Liehong, mengungkapkan belanja triliunan pemerintah China dalam konferensi pusat data di negara tersebut.

Pemerintah China menamai proyek pembangunan pusat data besar-besaran tersebut sebagai “Eastern Data, Western Computing” sebagai bagian dari ambisi Presiden Xi Jinping membangun “China digital.” Ambisi China berhadapan dengan kebijakan larangan ekspor yang diterapkan oleh Amerika Serikat untuk produk teknologi tertentu. Pemerintahan Presiden Joe Biden melarang perusahaan AS menjual produk paling canggih mereka ke China, termasuk GPU buatan NVIDIA yang dibutuhkan untuk kecerdasan buatan (AI).

Di tengah larangan impor ini, China menggenjot kapasitas industri komputer dalam negeri mereka. Proyek tersebut mencakup rencana pembangunan 8 hub pusat data, terutama di wilayah China bagian barat yang dipilih karena memiliki sumber energi yang melimpah. Selain dana pemerintah, Beijing juga mendorong pembangunan pusat data dengan investasi swasta.

Pembangunan 8 hub pusat data telah menarik investasi sebesar 200 miliar yuan (Rp 433,36 triliun) dengan kapasitas total terpasang mencapai 1,95 juta rak server dan 63% sudah digunakan.