Indonesia Menemukan Sumber Dolar Baru, Malaysia Siap Berebut

by -175 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Terdapat 3 dampak langsung yang akan dirasakan oleh Indonesia jika menerapkan regulasi yang dapat mendorong investasi di industri pusat data. Salah satunya adalah dari segi ekonomi.

Ketua Asosiasi Pusat Data Indonesia (IDPRO) Hendra Suryakusuma menjelaskan bahwa dampak pertama adalah masalah latensi. Dengan adanya pusat data di Indonesia, lokasinya akan lebih dekat dengan pengguna dan pertukaran data akan menjadi lebih cepat.

Selain itu, ada juga dampak yang berkaitan dengan penegakan hukum. Hendra menyebut bahwa ketika terjadi masalah hukum, proses investigasi dari aparat penegak hukum akan berjalan lebih cepat karena data center berada di Indonesia.

Selanjutnya, faktor ketiga adalah dampak ekonomi dari pembangunan pusat data di Indonesia. Pusat data sebenarnya merupakan tulang punggung dari ekonomi digital atau platform digital secara umum. Dengan investasi yang besar, akan terjadi perekrutan engineer infrastruktur pusat data, engineer infrastruktur TI, engineer cloud, hingga pengembang aplikasi. Selain itu, pusat data akan memindahkan aktivitas ekonomi ke dalam negeri dan menarik dolar ke ekonomi Indonesia.

Singapura dan Malaysia baru-baru ini menerima investasi dari Google untuk pembangunan pusat data. Menurut Hendra, kedua negara tersebut memiliki kebijakan yang mendukung pertumbuhan pusat data. Di Malaysia, banyak insentif diberikan kepada pemangku kepentingan pusat data dan fokus pada area yang dirancang sebagai zona ekonomi khusus dalam aspek digital dengan diberikan insentif pajak. Bahkan perusahaan yang menggunakan teknologi hijau juga mendapatkan insentif tambahan.

Dari segi birokrasi, kedua pemerintah negara tetangga Indonesia telah melakukan pemangkasan birokrasi untuk memudahkan investasi masuk ke negara mereka. Di Malaysia, hanya diperlukan desain tingkat tinggi untuk mendapatkan izin membangun, sementara di Indonesia harus sampai ke rancangan teknik detail, yang membutuhkan waktu dan biaya yang tidak murah.

Investasi Google di Singapura dan Malaysia

Google mengumumkan penyelesaian perluasan pusat data dan fasilitas cloud mereka di Singapura pada Selasa (4/6). Dengan selesainya proyek ini, mereka telah menginvestasikan sebesar US$5 miliar (Rp 81 triliun) dalam infrastruktur teknis di negara Asia Tenggara.

Sementara pada pekan lalu, perusahaan menyatakan komitmen investasi sebesar US$2 miliar (Rp 32,5 triliun) di Malaysia. Investasi tersebut akan digunakan untuk membangun pusat data dan wilayah cloud pertama di negara tersebut, seiring dengan meningkatnya permintaan kecerdasan buatan (AI) dan layanan cloud regional. Cloud regional Malaysia adalah tambahan dalam jaringan Google yang mencakup 40 wilayah dan 121 zona di dunia.

Artikel Selanjutnya: Tantangan RI Tarik Investasi Data Center Jadi Fondasi Ekonomi Digital

(dem/dem)