Penyebab RI Dihantami Cuaca Panas Mendidih menurut BMKG

by -146 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan alasan di balik gelombang panas yang melanda Indonesia dalam beberapa pekan terakhir.

Di Indonesia, suhu maksimum harian mencapai 37,2°C di stasiun pengamatan BMKG di Ciputat minggu lalu, meskipun secara umum suhu tertinggi berada di kisaran 34°C – 36°C hingga saat ini.

Menurut BMKG, gelombang panas dapat dijelaskan melalui dua penjelasan yang saling melengkapi, yaitu karakteristik fenomena dan indikator statistik suhu kejadian.

“Gelombang panas terjadi pada wilayah yang terletak pada lintang menengah hingga tinggi, di belahan bumi utara maupun selatan,” kata BMKG dalam keterangannya.

Selain itu, gelombang panas terjadi di wilayah geografis yang memiliki massa daratan luas, seperti wilayah kontinental atau sub-kontinental.

Sementara wilayah Indonesia terletak di wilayah ekuator dengan keadaan geografis kepulauan yang dikelilingi perairan luas.

Secara indikator statistik suhu kejadian, gelombang panas dalam ilmu cuaca dan iklim didefinisikan sebagai periode cuaca dengan kenaikan suhu panas yang tidak biasa, dengan durasi minimal lima hari berturut-turut.

BMKG menjelaskan bahwa suhu panas di Indonesia merupakan fenomena yang terjadi setiap tahun akibat adanya gerak semu matahari. Lonjakan suhu maksimal hingga 37,2°C di Ciputat hanya terjadi pada tanggal 17 April 2023 dan kini suhu telah kembali normal di kisaran 34 hingga 36°C.

Variasi suhu maksimum 34°C-36°C di Indonesia masih dalam kisaran normal klimatologi. Bulan April-Mei-Juni adalah bulan puncak suhu maksimum di Jakarta, selain Oktober-November.