AI Bakal Menyebabkan Hilangnya Jutaan Pekerjaan di Indonesia, Jadwalnya Telah Ditentukan

by -169 Views

Pekerja di Indonesia perlu terus meningkatkan kemampuan untuk tidak tergantikan oleh kecerdasan buatan (AI). Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria menyatakan bahwa tren tata kelola AI yang semakin intensif menunjukkan potensi besar AI.

Data yang disampaikan Nezar menunjukkan bahwa sekitar 26,7 juta pekerja di Indonesia dibantu oleh teknologi AI. Indonesia menempati peringkat kedua di Asia Tenggara setelah Singapura dalam hal pendanaan AI periode 2022-2023 dengan total investasi sebesar US$ 7,5 miliar.

Namun, AI juga menghadirkan sejumlah tantangan, seperti bias algoritma yang menyebabkan tindakan diskriminatif, penyebaran misinformasi yang dihasilkan oleh AI, dan ancaman hilangnya banyak pekerjaan akibat otomasi AI.

Direktur Ekonomi Digital dan Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda, menyampaikan bahwa ada beberapa juta lapangan pekerjaan yang dapat digantikan oleh AI, seperti customer service dan penyiar berita. Hal ini menandakan bahwa kehadiran AI dapat menggantikan pekerjaan manusia.

Huda juga melihat bahwa munculnya AI dapat membuka peluang bagi tenaga kerja asing masuk ke Indonesia. Oleh karena itu, Indonesia perlu memanfaatkan AI dengan lebih efisien serta mendukung perkembangan AI.

Menurut Huda, pergeseran pekerjaan yang diambil alih oleh AI membutuhkan waktu 5-10 tahun ke depan. Meskipun 9 juta pekerja di Indonesia mungkin akan digantikan oleh AI, namun juga akan muncul lapangan pekerjaan baru yang berkaitan dengan AI atau teknologi, yang dapat diisi oleh tenaga kerja Indonesia.

Huda menekankan bahwa penting untuk memanfaatkan AI dengan bijaksana dan proaktif, agar dapat menciptakan peluang baru bagi tenaga kerja Indonesia.