Jakarta, CNBC Indonesia – Antusiasme masyarakat Indonesia dalam menggunakan baju batik semakin tinggi. Terutama menjelang Hari Batik Nasional pada tanggal 2 Oktober 2024 kemarin. Pendiri Assojar Fashion, Lukmanul Hakim bahkan mengatakan bahwa penjualannya batik selama tiga bulan terakhir sangat baik, terutama di platform online.
“Dalam menjual produk, kami selalu berusaha untuk memperhatikan situasi dan mengeksplorasi kondisi yang ada. Alhamdulillah selama tiga bulan ini tidak sepi dan masih bagus,” ungkap Lukman dalam Talkshow bersama Shopee Indonesia dengan tema “Membawa Warisan Budaya Mendunia” di Jakarta, Kamis (3/10/2024).
Hal yang sama juga dirasakan oleh pendiri Rumah Batik Palbatu Budi Harry. Ia mengatakan bahwa sejak 17 Agustus 2024, semakin banyak orang yang ingin membeli dan memesan batik, baik untuk anak-anak maupun dewasa.
“Dari awal tahun, permintaan untuk workshop cukup banyak, bukan hanya dari dalam negeri tetapi juga dari luar negeri,” jelas Harry.
Menurut Harry, kondisi ini menunjukkan bahwa batik telah menjadi gaya hidup, terutama di era digital saat ini. Dia juga mengakui bahwa e-commerce saat ini sangat mendukung penjualan produknya.
“Saya memang baru memasuki pasar online, tetapi hal ini menjadi keharusan yang tidak bisa dihindari,” tegas Harry.
Dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional, Shopee Indonesia terus berkomitmen mendukung UMKM lokal, khususnya para pengrajin batik, melalui berbagai program dan fitur Shopee agar mampu bersaing di pasar lokal maupun global.
(dpu/dpu)