Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bekerja sama dengan Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) dan Mastercard untuk melatih satu juta talenta keamanan siber di Indonesia.
Pelatihan talenta digital dilakukan secara daring dan terbuka untuk masyarakat agar semakin memahami dunia maya, terutama terhindar dari penipuan online atau serangan siber.
“Kominfo bersama dengan Indosat Ooredoo Hutchison serta Mastercard Indonesia, berkolaborasi dalam pengembangan talenta digital Indonesia untuk menghasilkan transformasi digital Indonesia,” ujar Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie, saat peluncuran program Penguatan Kapabilitas Keamanan Siber bagi Satu Juta Talenta Digital di Jakarta, Kamis (12/9/2024).
Dengan memanfaatkan platform Digital Talent Scholarship (DTS) milik Kominfo, akademi daring ini akan berfungsi pada pengembangan pengetahuan dasar dan keterampilan praktis dalam keamanan siber bagi individu dan usaha kecil.
Hal ini memastikan mereka lebih siap melindungi diri di dunia yang semakin terdigitalisasi.
Inisiatif ini juga akan mendorong dan mengasah kemampuan keamanan siber Indonesia baik bagi para profesional yang sudah ada maupun talenta baru.
“Program beasiswa digital Kominfo akan membantu kita mencapai misi untuk melatih dan memberdayakan talenta Indonesia, dan keamanan siber merupakan topik yang sangat penting,” ujar Vikram Sinha, President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison dalam kesempatan yang sama.
Sementara Aileen Goh, Country Manager and President Director of Mastercard Indonesia, mengatakan, pengembangan kapasitas dan pembinaan talenta keamanan siber adalah kunci untuk memastikan ketahanan siber dan ekonomi digital yang aman.
“Kolaborasi ini akan membekali talenta Indonesia dengan keterampilan, pengetahuan, dan keahlian penting yang diperlukan untuk menghadapi ancaman di masa depan dan memperkuat kepercayaan dalam ekonomi digital, sehingga menjaga masa depan digital Indonesia,” ujar Aileen.
Sebaran 1 juta talenta digital ini akan diusahakan untuk seluruh Indonesia, dengan mengikuti tren jumlah penduduk.
“Kami punya UPT di 10 provinsi, kita sudah bagi wilayah-wilayah itu, kita usahakan tersebar,” ujar Kepala BPSDM Kemenkominfo Hary Budiarto.
Spesifikasi khusus bagi calon peserta, kata Hary, pertama harus mempunyai mindset digital. Kemudian harus tahu tentang literasi digital, termasuk cyber security, digital safety, literasi digital.
Ketiga, harus menguasai digital basic skill, baru nanti dihitung apakah masuk di tingkat intermediate, advanced, atau punya digital specialist.
“(Pelatihan mulai) 1 Oktober kita buka sampai seterusnya,” jelas Hary.
“Kami ada persyaratan, dia harus punya KTP Indonesia. Kemudian dia harus menyebutkan dia itu dari segmen mana. Apakah dia ASN, dia harus melampirkan surat kalau dia memang ASN. Kalau dia mahasiswa, harus menyebutkan dia itu mahasiswa. Kalau dia memang segmennya masyarakat, dia sebutkan KTP.” pungkasnya.