Dompet yang Paling Banyak Dipakai Judi Online, Bukan Bank

by -70 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Ternyata bukan bank yang sering menjadi media untuk topup judi online. OJK menyebut, posisi pertama ditempati aplikasi, lalu ada aggregator yang mempromosikan judi online.

Lalu ada payment gateaway seperti OVO, Dana, dan lainnya. Baru kemudian perbankan yang digunakan untuk topop judi online.

“Mereka simpan dana di perbankan, nah yang disikat di perbankan ini kalau OJK. Kalau yang di payment gateway dari BI,” ujar Deputi Komisioner Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan dan Pelindungan Konsumen OJK Rizal Ramadhani di Jakarta, Rabu (28/8/2024).

Tugas OJK, kata dia adalah menutup rekening yang terlibat rantai judi online. Rizal menjelaskan bahwa para pelaku yang terlibat judi online tidak akan bisa menikmati seluruh layanan di sektor jasa keuangan.

Ia mencontohkan, misalnya, X ketahuan terlibat judi online, rekening X di seluruh perbankan di Indonesia akan diblokir. Kemudian orang itu akan dicantumkan ke dalam daftar yang tidak bisa menikmati layanan sektor jasa keuangan.

“Nggak bisa buka tabungan, nggak bisa ngambil kredit, harus begitu,” terangnya.

Rizal mengatakan, judi online merupakan kejahatan yang extraordinary, sehingga butuh upaya yang luar biasa untuk ‘menggunting’ rekening yang berhubungan dengan praktik judi online.

“Dia bisa ke kami kenapa data dan rekeningnya bisa terpakai, jadi nanti dia harus ke OJK untuk klarifikasi,” kata dia.

“Kalau nggak, karena judi ini kan extraordinary crime harus ada extraordinary effort, ngga bisa dengan cara biasa, harus digunting itu rekeningnya. Harus klarifikasi sendiri,” pungkasnya.

(fab/fab)