Pada bulan Juni 2024, Elon Musk telah melakukan PHK terhadap 121.000 karyawan Tesla

by -129 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Perusahaan Tesla milik Elon Musk telah melakukan pemangkasan besar-besaran sejak tahun 2023. Berdasarkan catatan internal yang diterima CNBC Internasional, Tesla telah mengurangi jumlah karyawannya lebih dari 121.000 orang secara global, termasuk pekerja sementara. Data tersebut menunjukkan bahwa produsen mobil tersebut telah memangkas lebih dari 14% tenaga kerjanya sepanjang tahun ini.

Pengumuman pemutusan hubungan kerja (PHK) Tesla diumumkan pada bulan April lalu, ketika Musk mengirimkan email ke seluruh karyawan perusahaan tersebut bahwa perusahaan akan melakukan pemangkasan lebih dari 10% stafnya. PHK pada saat itu sudah berlangsung.

Sebuah laporan menyebutkan bahwa Musk menargetkan pengurangan staf sebesar 20%. Musk juga mengindikasikan bahwa jumlah tersebut bisa lebih besar lagi. Dalam laporan pendapatan kuartal pertama perusahaan pada bulan April, dia mengatakan Tesla telah mencapai tingkat inefisiensi 25% hingga 30% setelah periode kemakmuran yang panjang sejak tahun 2019.

“Kami telah melakukan beberapa koreksi. Tetapi sekarang saatnya untuk mengatur ulang perusahaan untuk fase pertumbuhan berikutnya,” kata Musk melalui telepon.

Pemangkasan jumlah karyawan yang dilakukan oleh Musk tampaknya terlalu berlebihan. Tesla membubarkan tim Supercharging-nya, yang terdiri dari ratusan karyawan, termasuk pemimpinnya, Rebecca Tinucci. Namun, perusahaan kemudian mempekerjakan kembali beberapa dari mereka, seperti yang terlihat dari postingan di LinkedIn.

PHK ini terjadi bersamaan dengan penurunan penjualan Tesla karena perusahaan tersebut menghadapi penuaan kendaraan listrik dan persaingan yang semakin ketat di China, serta penurunan citra merek yang menurut survei baru-baru ini sebagian disebabkan oleh “kejenakaan” dan “kata-kata kasar politik” Musk.

Untuk kuartal pertama, Tesla melaporkan penurunan pendapatan tahunan sebesar 9%, ini merupakan penurunan terbesar sejak 2012.

Di seluruh industri otomotif, pertumbuhan penjualan kendaraan listrik melambat tahun ini setelah dua tahun mengalami ekspansi pesat. Penurunan ini sangat berdampak bagi Tesla, yang mobil Model Y-nya pernah menjadi mobil terlaris di seluruh dunia pada tahun 2023.

Seorang karyawan Tesla, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya saat membahas masalah internal yang sensitif, mengatakan kepada CNBC bahwa beberapa pekerja pabrik khawatir akan terjadi lebih banyak PHK pada bulan Juli, tergantung pada hasil kuartal kedua.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya
Nasib Manusia Sudah di Ujung Tanduk, Ini Kata Elon Musk

(hsy/hsy)