Profesinya yang Menghasilkan Gaji Rp 2 Miliar Tanpa Harus ke Kantor

by -120 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Gaji Rp2 miliar tanpa perlu ngantor rasanya menjadi impian setiap pekerja. Pertanyaannya, apakah memang ada? Ternyata ada.

Hal ini diketahui dari laporan Greenback Expat Tax Services berdasarkan tinjauan hampir 6.800 lowongan kerja yang diunggah di Indeed di seluruh dunia. Mereka juga melakukan survei sekitar 1.000 orang Amerika yang tertarik menjadi digital nomad atau bekerja dari mana saja.

Dari laporan tersebut diketahui pekerja data scientist (remote) menghasilkan rata-rata US$132 ribu (Rp 2,1 miliar). Sementara analis bisnis (remote) sebanyak US$100 ribu (Rp 1,6 miliar) dan manajer proyek (remote) senilai US$88 ribu, dikutip dari Business Insider, Selasa (4/6/2024).

Amerika Serikat (AS) tercatat menjadi negara dengan peluang kerja jarak jauh paling banyak dan gaji yang tinggi. Misalnya, seorang data scientist bisa mengantongi hingga US$143 ribu (Rp 2,3 miliar). Sedangkan Prancis adalah negara berikutnya yang menawarkan fasilitas tersebut dengan rata-rata gaji US$90 ribu (Rp 1,4 miliar), diikuti oleh Australia sebanyak US$79 ribu (Rp 1,2 miliar).

Banyak pekerja AS ingin meninggalkan negara tersebut. Laporan juga menyebutkan enam dari 10 pekerja generasi Z tertarik menjadi ekspatriat. Banyak orang AS ingin pergi ke sejumlah negara seperti Italia, Kanada, dan Inggris, yang merupakan tempat dengan pekerjaan jarak jauh terbanyak.

Namun, untuk bisa bekerja jarak jauh, gaji juga perlu jadi perhatian khusus. Berdasarkan survei, gaji sekitar US$72 ribu (Rp 1,1 miliar) disebut bisa membuat nyaman bekerja dari jarak jauh. Pekerjaan jarak jauh memang kian banyak dilakukan saat Covid-19 melanda beberapa tahun lalu, di mana fleksibilitas kerja menjadi sangat penting.

Pendiri dan CEO Katmai, Erik Braund, menjelaskan bahwa telah membuat bekerja jarak jauh dengan partner kerjanya sejak 2020. Cara kerja ini, menurutnya, juga bisa menyeimbangkan pekerjaan dan hidup pribadinya. “Saya melewatkan dua tahun pertama kehidupan anak pertama. Saya tidak melewatkan dua tahun pertama kehidupan anak kedua saya,” kata Braund. [Gambas:Video CNBC]

(dem/dem)