Jakarta, CNBC Indonesia – Perang di beberapa negara yang terjadi belakangan ini banyak menerapkan pemakaian teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/ AI).
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria mengatakan, kita dapat menyiapkan Indonesia yang semakin tangguh dalam menghadapi kompetisi global yang semakin ketat di tengah keadaan geopolitik yang semakin dinamis.
Sebab, saat ini dunia berubah begitu cepat dan teknologi dipakai dalam konflik-konflik yang terjadi, seperti perang antara Ukraina dan Rusia, dan Israel – Palestina.
“Teknologi AI diadopsi dalam perang, ini akan mengubah the nature of war dan kita harus cukup tanggap dengan perkembangan-perkembangan ini,” kata Nazar dalam acara Accelerating Responsible Al Governance and Innovation with Copilot for Indonesia di Jakarta, Senin (6/5/2024).
Jangan sampai, lanjutnya, kita kaget ketika ada produk-produk baru yang mengancam kedaulatan atau kepentingan nasional Tanah Air. Jadi, penguasaan terhadap AI adalah sesuatu yang mutlak.
“Kita siapkan generasi muda kita, kita kolaborasi dengan perusahaan global jug untuk menciptakan AI yang inklusif, AI juga kita siapkan, kita gunakan teknologi ini untuk mewujudkan AI yang semakin terkoneksi dan digital,” pungkasnya.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
RI Mulai Atur AI, Apa Dampaknya ke Industri Fintech?
(wia)