Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa beberapa negara Asia seperti Bangladesh, Myanmar, India, China, Thailand, dan Laos telah melaporkan suhu panas di atas 40°C dalam beberapa minggu terakhir.
Negara-negara tersebut juga mencatat rekor-rekor suhu maksimum baru. Misalnya, Thailand mencapai suhu maksimum 52°C.
Pemerintah Thailand melaporkan bahwa minimal 30 orang meninggal akibat heatstroke tahun ini. Pada 25 April lalu, Thailand mengeluarkan peringatan terkait insiden ini.
Bagaimana dengan Indonesia?
Di Indonesia, suhu maksimum harian mencapai 37,2°C di stasiun pengamatan BMKG di Ciputat pekan lalu. Namun, secara umum, suhu tertinggi di beberapa lokasi berada di kisaran 34°C – 36°C.
BMKG menjelaskan bahwa gelombang panas dapat dijelaskan melalui karakteristik fenomena dan indikator statistik. Gelombang panas terjadi di wilayah yang berada di lintang menengah hingga tinggi, terutama di belahan bumi utara dan selatan. Selain itu, gelombang panas juga terjadi di wilayah dengan massa daratan luas atau wilayah kontinental atau sub-kontinental.
Indonesia terletak di wilayah ekuator dengan kondisi kepulauan yang dikelilingi oleh perairan luas. Oleh karena itu, fenomena udara panas yang terjadi belakangan ini tidak termasuk dalam kategori gelombang panas.
Lonjakan suhu maksimum yang terjadi di Ciputat hanya terjadi satu hari pada 17 April 2023. Suhu maksimum saat ini berada dalam kisaran 34 hingga 36°C di beberapa lokasi.
BMKG juga menjelaskan bahwa suhu tinggi yang terjadi merupakan bagian dari siklus gerak semu matahari yang terjadi setiap tahun. Variasi suhu maksimum 34°C-36°C masih dalam kisaran normal klimatologi untuk wilayah Indonesia.
Secara umum, bulan April-Mei-Juni adalah saat suhu maksimum mencapai puncaknya di Jakarta, selain Oktober-November.