Jakarta, CNBC Indonesia – Dahulu bekerja di perusahaan teknologi raksasa merupakan impian banyak orang. Namun kini cukup menakutkan dengan banyaknya PHK yang terjadi beberapa tahun terakhir.
PHK terus terjadi meski pendapatan perusahaan teknologi besar seperti Alphabet dan Microsoft meningkat.
Sepanjang tahun 2023, lebih dari 263 ribu orang kehilangan pekerjaan. Angka tersebut berdasarkan laporan dari platform pemantauan PHK di sektor teknologi, Layoffsfyi.
Jumlah tersebut terus meningkat di tahun ini. Setidaknya 75 ribu pekerjaan hilang sepanjang 2024.
“PHK terus berlanjut. Orang-orang sudah terbiasa dengan itu. Sayangnya dan menyedihkan, nampaknya PHK akan menjadi hal yang biasa,” jelas profesor di Foster School of Business Universitas Washington, Jeff Shulman, dikutip dari CNBC Internasional, Rabu (1/5/2024).
Bekerja di bidang teknologi juga tidak lagi populer di kalangan para mahasiswa dan lulusan perguruan tinggi. Laporan situs lowongan kerja gratis, Handshake, melihat adanya penurunan ini.
Selama periode November 2021 hingga September 2023, pangsa lamaran pekerjaan dari jurusan teknologi menurun lebih dari 30%.
Kepala strategi pendidikan Handshake, Christine Cruzverga mengatakan penurunan itu karena alasan stabilitas. Para siswa disebutkan melihat pemberitaan terkait PHK besar-besaran yang terjadi belakangan ini.
“Mereka melihat berita utama dan memperhatikan terkait PHK di perusahaan teknologi besar dan itu membuat mereka tidak stabil,” kata Cruzverga.