NASA telah merilis foto-foto Dubai dan Abu Dhabi sebelum dan sesudah terkena banjir yang melumpuhkan sebagian negara tersebut.
Foto-foto ini diambil oleh Observatorium Bumi NASA menggunakan data Landsat dari Survei Geologi AS. Gambar-gambar yang dirilis menunjukkan adanya petak-petak air yang luas di seluruh gurun dan lanskap perkotaan UEA yang sebelumnya tidak ada, yang hampir terlihat seperti danau-danau kecil.
Menurut NASA, beberapa daerah masih terendam banjir pada 19 April ketika pesawat Landsat 9 melewati wilayah tersebut untuk pertama kalinya sejak badai melanda. Banjir bandang pada 16 April menyebabkan mobil-mobil terendam air, memaksa ratusan pengemudi meninggalkan kendaraan mereka di jalan raya.
Gambar pertama dari NASA menunjukkan sebagian Dubai dan wilayah sekitarnya pada 3 April yang diambil oleh Landsat 9. Sedangkan foto kedua diambil pada 19 April, saat pesawat Landsat 9 melewati wilayah tersebut untuk pertama kalinya sejak badai hujan melanda negara tersebut.
Banjir besar yang terjadi di Uni Emirat Arab menyebabkan penutupan sekolah dan tempat usaha, pembatalan ratusan penerbangan, serta kerusakan mobil dan properti lainnya. Banjir juga membuat banyak warga terputus dari jaringan listrik dan air bersih.
Pusat Meteorologi Nasional UEA mencatat bahwa wilayah timur negara tersebut mengalami curah hujan hingga 10 inci dalam waktu kurang dari 24 jam, padahal biasanya UEA hanya mengalami curah hujan antara 5,5 hingga 8 inci per tahun.
Banjir ini disebabkan oleh kurangnya infrastruktur drainase dan wilayah perkotaan yang sudah diaspal, sehingga air tidak bisa mengalir dengan lancar. Upaya pembersihan dan pemulihan sedang dilakukan, namun masih banyak wilayah yang mengalami kerusakan parah dan kekurangan air bersih serta listrik.
