iPhone 15 Mengalami Penurunan Penjualan Meskipun Diskon Besar

by -260 Views

Apple menurunkan harga seri iPhone 15 di Indonesia. Menurut CNBC Indonesia, harga iPhone 15 dan iPhone 15 Plus turun Rp 2,5 juta, sementara harga iPhone 15 Pro dan iPhone 15 Pro Max turun Rp 2 juta.

Tren diskon ini juga terjadi di China, negara dengan pasar smartphone terbesar di dunia. Peritel besar seperti JD.com, TMall, dan Pinduoduo menurunkan harga jual iPhone 15.

Penjualan model tersebut terus melambat, seperti yang dilaporkan oleh Reuters.

Diskon iPhone 15 di China sudah dilakukan dalam beberapa periode. Apple memperbolehkan mitra vendor di China untuk memberikan diskon karena penjualan menurun.

Pada Februari, Apple memberikan diskon hingga 500 yuan atau sekitar Rp 1,9 juta untuk iPhone. Diskon dilanjutkan bulan berikutnya oleh peritel pihak ketiga, dengan beberapa model turun hingga 1.300 yuan atau sekitar Rp 2,9 juta.

Para peritel di China mengadakan diskon untuk merayakan Hari Perempuan Internasional pada 8 Maret 2024, namun tidak dijelaskan berapa lama promosi tersebut akan berlangsung.

Penurunan harga iPhone 15 terjadi meskipun belum ada generasi baru yang muncul, yang mengejutkan banyak orang.

Penjualan iPhone 15 di China mengalami penurunan tidak lama setelah diluncurkan. Laporan Counterpoint Research menunjukkan penjualan di China turun 4,5% dibandingkan dengan iPhone 14, hanya dalam 17 hari pasca peluncuran.

Analisis memperkirakan penjualan iPhone di China akan terus melambat sepanjang tahun 2024.

Pada kuartal pertama 2024, penjualan iPhone di China turun 19% secara tahunan menurut laporan Counterpoint. Penjualan global iPhone juga turun 9,6% menurut laporan IDC.

Apple menghadapi persaingan dari pemain lokal China, Huawei, yang menaik setelah meluncurkan seri Mate 60.

Pangsa pasar Apple di China turun menjadi 15,7% pada kuartal pertama 2024 dari sebelumnya 19,7%, sementara Huawei naik 70% secara tahunan.

Apple kehilangan posisinya sebagai pemimpin pasar HP di China, dengan Vivo dan Honor mengambil alih. Huawei menempati posisi ketiga, hanya selisih 0,2% dari Apple. Menurut analis Counterpoint, kebangkitan Huawei berdampak langsung pada Apple di segmen premium.

Artikel Selanjutnya: Bisnis Apple Anjlok, Asia Ikut Jadi Korban

(fab/fab)