Google Semakin Pemutusan Hubungan Kerja Setelah Demonstrasi Israel Massal

by -230 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Google telah memecat 28 karyawan yang terlibat dalam aksi demo untuk membela Palestina. Para karyawan tersebut melakukan protes terhadap kerja sama Google dengan pemerintah Israel terkait infrastruktur cloud dan kecerdasan buatan (AI).

CEO Google, Sundar Pichai, menyatakan bahwa pemecatan dilakukan karena Google adalah sebuah bisnis dan tidak mengizinkan kegiatan yang memicu kekacauan dan mengganggu lingkungan kerja.

Namun, aksi pemecatan tidak berhenti di situ. Jane Chung, juru bicara dari grup aktivis ‘No Tech for Apartheid’, mengatakan bahwa ada gelombang pemecatan baru terkait insiden demo tersebut. Secara keseluruhan, lebih dari 50 karyawan Google telah dipecat setelah menyatakan sikap untuk membela Palestina.

“Pemecatan terbaru termasuk karyawan yang tidak berpartisipasi dalam demo,” kata Chung kepada Washington Post, seperti dilansir dari Forbes, pada Rabu (24/4/2024).

“Pemecatan ini menunjukkan bahwa Google berupaya untuk menekan perbedaan pendapat dan membungkam para pekerja dengan menunjukkan kekuasaan mereka,” tambahnya.

Juru bicara Google mengonfirmasi kepada Forbes bahwa pihaknya melakukan pemecatan terhadap lebih banyak pekerja setelah melakukan investigasi terkait demo tersebut.

“Setiap orang yang diberhentikan terlibat dalam aktivitas yang mengganggu di dalam kantor kami,” ungkapnya.

“Investigasi kami mengenai peristiwa ini telah selesai,” jelasnya.

Diketahui, kelompok karyawan Google melakukan aksi demo selama 8 jam di kantor Google di Sunnyvale dan New York City. Demo ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap keputusan Google untuk bermitra dengan pemerintah Israel, dimana dikhawatirkan teknologi Google digunakan oleh militer Israel dalam serangan mereka ke Gaza.