Penyebab Kerusuhan oleh Senjata Pembunuh Israel di Eropa

by -174 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Teknologi kecerdasan buatan (AI) semakin banyak digunakan dalam keperluan militer. Perang yang sedang berlangsung di Gaza dan Ukraina saat ini juga menggunakan senjata berbasis AI.

Reuters melaporkan bahwa drone Ukraina telah dirancang untuk mendeteksi target ketika teknologi pengacau sinyal memutus jangkauan operator mereka, menurut para diplomat.

Selain itu, pada awal bulan ini Amerika Serikat (AS) mengklaim sedang menyelidiki laporan media yang menyebutkan bahwa militer Israel menggunakan AI untuk mendeteksi target pengeboman di Gaza.

Fenomena ini juga membuat negara-negara Eropa khawatir. Austria meminta adanya regulasi yang lebih ketat dalam penggunaan senjata berbasis AI. Mereka khawatir bahwa AI dapat menciptakan ‘robot pembunuh’.

“Mari tidak biarkan hal ini terjadi. Saatnya untuk mengatur aturan internasional dan norma untuk memastikan kontrol tetap berada di tangan manusia,” ungkap Menteri Luar Negeri Austria, Alexander Schallenberg, dalam pertemuan dengan lembaga internasional dari 143 negara.

“Izinkan manusia untuk memutuskan siapa yang hidup dan siapa yang mati. Jangan biarkan mesin yang mengambil alih,” tambahnya.

Diskusi tentang bahaya AI dalam konteks militer telah sering dibahas dalam forum internasional. PBB telah mengambil langkah-langkah penting untuk memastikan bahwa masa depan manusia tidak berada di bawah kendali mesin AI, seperti dalam konferensi dua hari di Vienna.

“Langkah cepat sangat penting dalam menangani masalah ini,” kata Presiden Komite Internasional Palang Merah, Mirjana Spoljaric, dalam konferensi tersebut.

“Kita sedang menghadapi tingkat kejahatan yang berbeda. Kegagalan moral global sedang terjadi. Kita tidak ingin kegagalan ini semakin membesar karena penyerahan kontrol atas kekerasan kepada mesin dan algoritma,” tambahnya.

[Gambas:Video CNBC]

(fab/fab)