Makin Banyak Data Pengguna yang Diperoleh oleh Facebook-Instagram, Menakutkan!

by -108 Views

Facebook baru-baru ini meluncurkan fitur baru yang disebut ‘Link History’, yang telah menjadi kontroversi terkait dengan keamanan privasi pengguna menjelang tahun 2024. Fitur ini akan menyimpan semua link yang dikunjungi pengguna melalui aplikasi Facebook.

Meskipun pengguna memiliki opsi untuk menonaktifkan fitur ini, secara default Link History diaktifkan. Fitur ini telah menuai kritik karena data yang disimpan digunakan untuk menyebarkan iklan yang terpersonalisasi (targeted ads).

Facebook mengklaim bahwa Link History berguna untuk memudahkan pengguna melihat aktivitas browsing di dalam aplikasi. Mereka juga menyatakan bahwa dengan fitur ini, pengguna tidak akan kehilangan link lagi.

Namun, Facebook juga mengakui bahwa data yang disimpan akan digunakan untuk meningkatkan pengalaman iklan di seluruh teknologi Meta. Facebook berjanji akan menghapus data di Link History dalam 90 hari, jika pengguna memilih menonaktifkan fitur tersebut.

Sisi positifnya, Facebook kini lebih terbuka soal penggunaan data melalui Link History. Perilisan fitur ini saat ini baru diluncurkan di beberapa negara dan akan dilakukan secara global secara bertahap.

Hal ini paling tidak memberi pengguna kontrol lebih besar terhadap penggunaan data mereka. Ini menandakan bahwa pengguna kini memiliki pilihan apakah data mereka akan digunakan atau tidak.