Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie menyatakan keyakinannya tentang Pemilu 2024 yang aman dan damai. Ia bahkan menyebut bahwa para pengusaha tak perlu khawatir tentang itu.
Budi, mengutip pernyataan Presiden Joko Widodo, mengatakan bahwa para investor dan para pengusaha tidak usah khawatir dengan Pemilu 2024.
“Pada acara Indonesia Outlook, presiden menyampaikan bahwa para investor dan para pengusaha tidak perlu khawatir dengan Pemilu 2024. Artinya pemerintah menjamin dan berupaya agar pemilu ini berjalan dengan damai,” kata Budi dalam segmen Your Money Your Vote di Program Closing Bell CNBC Indonesia, dikutip Selasa (2/1/2024).
Tugas Kominfo sendiri salah satunya membantu narasi pemilu damai agar konsesi di 2024 bisa menghasilkan kualitas demokrasi yang meningkat.
Budi mengungkap, soal berita palsu atau hoaks selama masa kampanye pemilu mulai melandai. Perdebatan yang terjadi dinilai masih dalam tahap wajar dan sehat.
Meski jumlah hoax menurun, Kominfo tetap memantau persebaran informasi.
“Prinsip dan kebijakan di Kominfo bahwa hoaks, fitnah, dan ujaran kebencian itu pasti kami hentikan. Karena kami ingin masyarakat di Pemilu 2024 ini disuguhi oleh adu gagasan, adu ide sehingga bisa meningkatkan kualitas demokrasi,” terangnya.
Jadi, lanjut dia, kalau ada suatu pihak Kominfo langsung melakukan verifikasi. Jika kabar tersebut masuk dalam berita bohong, fitnah atau ujaran kebencian langsung mereka lakukan hentikan.
Pilpres 2024 Satu Putaran
Salah satu kekhawatiran pengusaha dan investor adalah Pilpres 2024 berlangsung 2 putaran. Jika begitu, masa wait and see akan lebih lama.
Namun, Budi Arie yakin bahwa Pilpres 2024 akan berjalan satu putaran. Menurut dia, skenario itu akan menguntungkan bagi perekonomian.
“Jadi begini, satu putaran itu secara APBN bisa menghemat Rp 17 triliun. Kan daripada dipakai buat ini, kan mending dibuat membantu rakyat dengan program yang lebih berguna bagi mereka,” ia menjelaskan.
Ia mengatakan tugas pemerintah adalah meyakinkan rakyat agar mantap Pemilu 2024 satu putaran. Sebab, manfaatnya lebih besar.
“Kepastian politik tinggi, wait and see-nya akan berkurang,” ia memungkasi.
