Mantan Pacar Menimbulkan Masalah, Proyek Artificial Intelligence Elon Musk Dihadang

by -180 Views

Claire Boucher, rapper yang dikenal dengan nama Grimes, tampaknya ingin membuat mantan pacarnya, Elon Musk, kesal. Grimes meluncurkan proyek kecerdasan buatan dengan nama Grok, yang mirip dengan chatbot yang dirilis Musk beberapa waktu lalu.

Washington Post melaporkan bahwa Grimes telah bekerja sama dengan Curio, startup mainan berbasis di Silicon Valley, untuk meluncurkan robot cerdas yang dibangun di atas platform AI milik OpenAI. OpenAI adalah perusahaan di balik chatbot AI ChatGPT.

Robot cerdas tersebut diberi nama Grok. Nama ini menarik perhatian karena sama dengan nama yang digunakan oleh Elon Musk untuk chatbot AI buatannya, X.AI.

Motif Grimes menggunakan nama Grok menjadi sorotan publik. Pasalnya, hubungannya dengan Musk, bapak dari tiga anaknya, sedang buruk. Mereka tengah bertarung di pengadilan soal hak asuh anak. Musk dikabarkan berusaha menghindari kewajiban membayar tunjangan anak sesuai hukum California, yang jauh lebih mahal dibanding tunjangan yang diatur oleh hukum Texas.

Nama Grok sendiri berasal dari buku Stranger in a Strange Land karya Robert Heinlein. Grimes dalam hal ini unggul, karena Curio telah memiliki hak merek atas nama Grok.

“Mainan ini dirancang untuk X [nama anak Elon Musk dan Grimes] dan anak lainnya. Pada usianya, X sudah bisa berbicara kepada mainan dan mainan ini bisa menanggapi dengan efektif,” kata CEO Curio Misha Sallee seperti dikutip oleh Futurism.

Peluncuran Grok sendiri harus berhadapan dengan berbagai masalah hukum, terutama soal data pribadi dan pelindungan anak. Curio berkomitmen semua data suara tidak akan disimpan dan akan taat kepada regulasi soal privasi.

Namun, model AI yang sudah tersedia secara publik saat ini masih banyak bermasalah. Pasalnya, chatbot seperti ChatGPT belum memiliki “batasan” yang jelas dalam menyaring informasi dan sering menyampaikan informasi yang salah.

X.AI milik Elon Musk kini sedang menggalang modal US$ 1 miliar (Rp 15,46 triliun). Perusahaan yang diberi nama X.AI mencari modal lewat penawaran saham.

Dalam laporan ke otoritas bursa AS yang dikutip oleh CNBC International, X.AI menyatakan perusahaan telah memiliki modal US$ 135 juta (Rp 2 triliun) dari empat investor. Mereka mengklaim memiliki “kesepakatan yang mengikat” untuk pembelian saham yang tersisa.

Musk mengumumkan pendirian X.AI pada Juli 2023. Tujuan pendirian startup tersebut, menurutnya, adalah “memahami hakikat sesungguhnya dari alam semesta.”

X.AI bulan lalu merilis robot chat serupa ChatGPT yang diberi nama Grok. Chatbot ini dirilis berbekal dua bulan pelatihan menggunakan data dan memiliki kemampuan untuk terus belajar dengan mencari informasi real-time dari internet.

“Grok didesain untuk menjawab pertanyaan dengan jenaka dan gaya pemberontak, karena itu tolong jangan gunakan jika Anda benci bercanda. Ia juga akan menjawab pertanyaan ‘bandel’ yang ditolak oleh sistem AI lain,” kata X.AI di websitenya.

X.AI berusaha bersaing dengan ChatGPT lewa Grok. Perusahaan di balik ChatGPT adalah OpenAI, yang didirikan oleh Musk. Musk hengkang dari OpenAI pada 2018 karena berselisih dengan Sam Altman, sang CEO. Selain ChatGPT, Grok juga bersaing dengan Bard buatan Google dan Claude buatan Anthropic.

Langkah Musk memasuki persaingan AI telah tampak sejak awal tahun. Saat itu, Musk diketahui membeli ribuan GPU produksi Nvidia. GPU adalah chip komputer yang digunakan untuk membangun infrastruktur AI.