Bill Gates Bosan Melihat Internet Dipenuhi Orang Gila

by -106 Views

Bill Gates awalnya berharap kehadiran internet bisa membuat dunia menjadi tempat yang lebih rasional lagi dan berdasarkan dengan fakta. Namun kini ia menyadari bahwa internet telah menjadi alat disinformasi dan ide-ide gila dari para orang gila. “Saya akui, orang-orang yang mendorong revolusi digital, termasuk saya sendiri, benar-benar berpikir bahwa dunia akan menjadi lebih rasional,” kata Gates, dikutip dari Business Insider, Kamis (14/12/2023). Arah pembicaraan Gates ini tentang implikasi kecerdasan buatan terhadap dunia, dan merefleksikan prediksinya sendiri selama awal revolusi digital. Pendiri Microsoft mengatakan bahwa seiring dengan berkembangnya internet, dia yakin bisa membuat dunia menjadi begitu faktual. Ia berpikir internet akan mendorong masyarakat untuk mencari informasi dan memberdayakan diri secara bertanggung jawab. Gates kemudian memberikan contoh, seperti seseorang dapat mengetahui suatu gugatan dengan mencari apa yang diklaim oleh penggugat dan tergugat tanpa bergantung pada artikel berita. Dan jika seseorang memiliki pertanyaan tentang suatu topik di bidang sains, mereka dapat membaca artikel-artikel terkait topik yang ingin dipelajari. Ia berpikir bahwa pengusaha internet seperti dirinya mampu mendorong apa yang disebut “debat Socrates”. Namun, apa yang tidak diramalkan Gates adalah bagaimana internet akan digunakan oleh orang-orang di dunia yang mempunyai ide-ide gila. “Ada banyak sekali di luar sana. Mereka hanya tidak menemukan satu sama lain,” kata Gates. “Dan sekarang, dengan alat digital, mereka berkata: ‘Oh, menurut Anda hal itu gila? Saya juga! Mari kita berkumpul dan bertemu banyak orang gila. Mari kita sebut diri kita QAnon’,” imbuhnya. Gates berharap generasi muda bisa cukup kreatif untuk memecahkan masalah disinformasi saat ini. Miliarder tersebut mengatakan bahwa dia terbuka terhadap regulasi AI, dan siapa pun yang menentang regulasi AI akan terdengar bodoh. Terlepas dari pengakuannya tentang internet, Gates mengatakan dia menanggapi dengan positif terhadap
kehadiran AI, dan mengatakan bahwa AI dapat meringankan kekurangan tenaga kerja dan membuat dunia lebih kaya. “Saya lebih optimis terhadap AI karena manfaat jangka pendeknya,” katanya.