Strategi Elon Musk dalam Mencari Keuntungan dari Konflik Hamas-Israel

by -4272 Views

Banyak informasi blunder terkait perang Hamas dan Israel yang tersebar di media sosial, salah satunya X (dulunya Twitter). Studi dari NewsGuard’s Misinformation Monitor menunjukkan 86 juta iklan di X terpasang pada konten sesat terkait perang di Timur Tengah.

Iklan-iklan tersebut berasal dari brand terkenal, institusi pendidikan, institusi pemerintahan, serta lembaga non-profit. Secara total, ada 92 juta pengguna X yang melihat iklan tersebut karena tersemat pada konten viral terkait konflik Hamas dan Israel.

Dalam kebijakan baru pada pembagian pendapatan untuk kreator di X, ada porsi dari pendapatan iklan di platform tersebut yang diserahkan ke kreator konten.

Artinya, pembuat konten sesat turut menikmati hasil dari pemasukan iklan yang diterima layanan milik Elon Musk tersebut, dikutip dari laporan tersebut, Jumat (24/11/2023).

Studi mengamati postingan di X dari 13-22 November 2023. Fokusnya ke 30 tweet yang viral dan mendapat engagement paling tinggi. Sayangnya 30 tweet viral tersebut mengandung informasi tak akurat atau menyesatkan.

Sebagai informasi, iklan programmatic pada X disebar melalui algoritma untuk menargetkan konten berbayar ke audiens. Biasanya, brand yang memasang iklan tak mengetahui di mana saja iklan mereka dipasang karena alokasinya diserahkan ke algoritma tersebut.

30 tweet viral yang diamati NewsGuard diposting oleh 10 akun yang memiliki rekam jejak penyebaran disinformasi terkait perang Hamas dan Israel.

Sebanyak 92 juta orang telah melihat 30 tweet viral dan iklan yang terpasang bersamanya. Rata-ratanya, setiap tweet menjangkau 3 juta orang.

Setengah dari tweet viral tersebut telah dipasangkan label ‘tak akurat’ oleh Community Notes. Artinya, seharusnya tweet-tweet itu tak bisa meraup pendapatan dari iklan.

Namun, setengahnya lagi tak mendapat label dari Community Notes. Beberapa iklan dari brand terkenal yang nongol pada tweet viral berlabel dan tak berlabel di X adalah Pizza Hut, Airbnb, Oracle, Paramount, dan Microsoft.

Secara total, analis NewsGuard menemukan 200 iklan dari 86 brand besar, lembaga pemerintahan, pendidikan, dan non-profit, yang tampil pada 24 dari 30 tweet viral yang berisi konten menyesatkan soal Hamas-Israel.

Hanya 6 dari 30 tweet tersebut yang tak dipasang iklan. Adapun akses terhadap iklan tersebut ditemukan di 5 negara, yakni Amerika Serikat (AS), Inggris, Jerman, Prancis, dan Italia.

Laporan NewsGuard muncul setelah beberapa brand besar seperti Apple, Disney, dan IBM menarik iklan mereka dari X. Hal itu dilakukan setelah Elon Musk dikritik karena dinilai menyebarkan nilai-nilai anti-Yahudi.

Pada awal pekan ini, NewsGuard menghubungi X untuk menyampaikan temuannya. Elon Musk kemudian membuat postingan di akun X personalnya.

“X akan mendonasikan semua pendapatan dari iklan dan langganan berbayar tentang perang di Gaza untuk rumah sakit Israel dan tim medis di Gaza,” kata dia.