Warga Australia Kehilangan Internet secara Total dan Tidak Memiliki Uang Tunai

by -215 Views

Saat ini, internet berperan sebagai “penopang” hidup manusia. Hal ini terbukti dari kehidupan masyarakat Australia yang kacau balau akibat internet mati total selama sembilan jam.

Melansir dari Reuters, salah satu penyedia layanan internet (ISP) terbesar Australia, Optus, mati total selama sembilan jam. Menurut laporan yang sama, internet yang mati total membuat kehidupan warga Sydney kewalahan. Pensiunan berkebutuhan khusus, Chris Rogers, bahkan tidak bisa membeli obat akibat resep elektronik yang tidak bisa ditebus.

“Tidak hanya Rogers, jutaan warga Australia lainnya juga tidak bisa bertransaksi untuk membeli barang, memesan taksi daring, menerima layanan medis, hingga menelepon. Layanan yang mati berdampak besar karena Optus adalah penyedia 40 persen layanan internet di seluruh Australia.

Menurut Reuters, peristiwa di Australia menunjukkan risiko perekonomian yang sepenuhnya pindah secara daring.

Menurut data bank sentral Australia, sepanjang 2019-2022 transaksi tunai di Australia terpangkas setengahnya. Kini, hanya 16 persen dari transaksi di Australia dilakukan menggunakan uang tunai. Selain itu, seperempat dari perjanjian dokter dilakukan secara daring.

Seorang petugas keamanan, Angela Ican, bahkan tersasar akibat internet yang mati total.

Sementara itu, pekerja kantoran di Sydney dilaporkan tidak bisa masuk ke kantor karena pintu gedung kantor menggunakan kunci pintar yang hanya bisa dibuka dengan aplikasi mobile.

Lalu, seorang pemilik toko terpaksa mengandalkan janji dari pelanggan untuk membayar setelah internet pulih karena sistem pembayaran elektronik tak bisa digunakan.

Seorang warga Sydney bercerita, internet mati total membuat kucingnya tak bisa makan. Sebab, internet mati menyebabkan perangkat pemberi makan kucing elektronik yang tersambung dengan wifi tak berfungsi. Seharusnya, perangkat elektronik tersebut memberikan makan otomatis untuk kucingnya pukul 6 pagi.

Menurut Reuters, perusahaan milik raksasa telekomunikasi asal Singapura, Singtel, tersebut belum memberikan keterangan resmi terkait alasan internet yang terputus massal dari pagi hingga sore itu.