Raksasa teknologi China, ByteDance, menawarkan untuk membeli kembali (buyback) saham milik karyawan dengan harga lebih tinggi dibandingkan awal tahun ini. Langkah itu diambil perusahaan induk TikTok tersebut dalam upaya meningkatkan motivasi dan menambah kepercayaan karyawan setelah melewati tahun yang penuh tantangan.
ByteDance mengatakan kepada karyawan di luar AS bahwa mereka bersedia membeli unit saham terbatas (RSU) dari mereka masing-masing seharga US$160, naik dari harga US$155 yang ditawarkan pada April lalu. Pilihan ini bersifat opsional. Sama seperti kesepakatan pada awal tahun ini yang diberikan kepada karyawan di AS.
RSU adalah instrumen yang dapat dibeli oleh karyawan, yang kemudian dikonversi menjadi saham aktual jika perusahaan go public atau diakuisisi.
Juru bicara ByteDance mengonfirmasi rencana tersebut kepada CNBC International. Mereka mengatakan perusahaan bertujuan untuk menyediakan likuiditas RSU untuk memotivasi karyawan melalui program pembelian kembali.
Beberapa tahun ini penuh tantangan bagi ByteDance. Raksasa China tersebut menghadapi peraturan yang lebih ketat di dalam negeri, penurunan penilaian, dan pengawasan ketat terhadap aplikasi TikTok di AS.
Pada bulan Maret, CEO TikTok Shou Zi Chew dikecam oleh anggota parlemen AS yang makin khawatir bahwa data pengguna Amerika akan jatuh ke tangan pemerintah China.
ByteDance bukan perusahaan publik. Perusahaan teknologi swasta yang sudah lama berdiri mungkin menawarkan opsi pembelian kembali (buyback) untuk memberi mereka likuiditas, sebagai upaya manajemen untuk menunjukkan optimisme terhadap prospek bisnis di masa depan.
Ini juga merupakan cara bagi karyawan baru yang mungkin telah membeli saham internal dengan harga lebih murah untuk mendapatkan laba atas investasi mereka.