Satria-1 Mengorbit, Mengirim Sinyal ke 11 Kota di Indonesia.

by -177 Views

Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi mengingatkan akan pentingnya penggunaan satelit untuk konektivitas Indonesia. Ini dikatakannya setelah satelit Satria-1 berhasil masuk orbit pada Senin (30/10/2023).

“Kita sebagai negara yang luas, penggunaan teknologi satelit sangat penting bagi kita,” kata Budi di kantor Kementerian Kominfo, Kamis (2/11/2023).

Setelah tiba di orbit, akan dilakukan serangkaian persiapan termasuk mempersiapkan stasiun penerima sinyal dari satelit di Bumi.

“Ground segment sedang dikerjakan dan diharapkan bisa melayani masyarakat pada awal tahun depan,” ungkapnya.

Stasiun Bumi yang disiapkan mencapai 11 stasiun, tersebar di seluruh Indonesia, salah satunya berada di Cikarang Jawa Barat yang menjadi pusat kontrol satelit utama dan pusat operasi jaringan (Network Operation Center). Sementara itu, stasiun di Banjarmasin berfungsi sebagai stasiun kontrol satelit cadangan. Sisa stasiun Bumi lainnya terdapat di Batam, Pontianak, Tarakan, Manado, Kupang, Ambon, Manokwari, Timika, dan Jayapura.

Satelit Satria-1 ditempatkan pada orbit 146 derajat Bujur Timur. Untuk mencapai posisinya di orbit, satelit ini membutuhkan waktu empat bulan setelah diluncurkan pada 18 Juni 2023 di Amerika Serikat (AS).

Saat ini, sedang dilakukan uji coba komunikasi dan diharapkan akan selesai pada akhir November. Selanjutnya, akan dilakukan uji coba keseluruhan agar bisa segera beroperasi penuh.

Satelit Satria-1 menggunakan teknologi Very High-throughput Satellite (VHTS) dengan kapasitas mencapai 150 Gbps, dan akan melayani daerah-daerah terpencil, terdepan, dan terluar (3T) di seluruh Indonesia.