Bapak Chip Merasa Sedih, Berharap Joe Biden dan Xi Jinping Dapat Bersatu

by -105 Views

Perang teknologi antara China dan Amerika Serikat (AS) membuat pendiri perusahaan chip TSMC, Morris Chang, mengeluarkan pendapatnya. Ia mengatakan bahwa konflik ini membawa kemunduran bagi globalisasi. Chang menjelaskan bahwa prioritas globalisasi seperti keamanan nasional dan kemajuan teknologi dapat terhambat dengan perang ini. Kedua negara lebih memilih bersaing daripada bekerja sama.

Chang, yang berusia 91 tahun, menyebut globalisasi sebagai jembatan bagi ekonomi dunia untuk maju dengan membatasi batasan bisnis di setiap negara. Namun, hal ini harus dilakukan dengan komitmen untuk tidak membahayakan keamanan negara.

Dengan situasi saat ini, Chang mempertanyakan apakah masih bisa disebut sebagai globalisasi. Ia mengatakan hal ini dalam sebuah forum bisnis di Taipei.

Menurutnya, globalisasi telah mencapai puncaknya pada tahun 2010-an, tetapi sejak itu mengalami perlambatan. Hal ini juga disebabkan oleh China dan AS yang ingin mengembangkan industri chip di negara masing-masing. Sayangnya, upaya kedua negara ini juga diiringi dengan keinginan untuk melemahkan satu sama lain.

Sebelumnya, Chang juga pernah mengatakan bahwa globalisasi di industri chip telah mati. TSMC sendiri merupakan perusahaan terbesar dan bernilai tertinggi di Asia. Perusahaan ini memproduksi chip untuk perusahaan seperti Apple dan dianggap sebagai pelindung untuk ekonomi Taiwan.

Sementara itu, AS dan China terus melakukan berbagai upaya untuk saling mengungguli. Salah satunya adalah dengan memblokir teknologi yang dihasilkan oleh negara lain. Misalnya, AS memperluas pemblokiran teknologi untuk China. Pemerintah China juga mengumumkan pembatasan ekspor untuk sejumlah material logam dalam produksi semikonduktor di industri komunikasi dan pertahanan.

Artikel Selanjutnya:

Jepang Lumpuhkan Chip China, Xi Jinping Kebakaran Jenggot