Jaringan listrik dan internet di Gaza terputus total setelah serangan Israel pada Jumat, 27 Oktober 2023. Kondisi ini membuat warga Gaza terisolasi dari dunia luar dan sulit berkomunikasi selama serangan berlangsung.
Sebagai respons terhadap pemadaman ini, muncul seruan di media sosial yang meminta Elon Musk, CEO SpaceX, untuk menyediakan jaringan internet melalui layanan Starlink di Gaza. Starlink merupakan bisnis internet satelit yang dioperasikan oleh SpaceX dan terdiri dari ribuan satelit yang mengorbit rendah di atas permukaan Bumi. Dengan demikian, Starlink dapat menyediakan akses internet di berbagai wilayah yang sulit dijangkau.
Awalnya, Musk mengatakan bahwa tidak jelas siapa yang memiliki otoritas terkait jalur darat di Gaza, sehingga tidak ada terminal Starlink di sana. Namun, setelah mendapat dorongan dari publik untuk mendukung komunikasi di Gaza melalui Starlink, Musk mengumumkan bahwa Starlink akan mendukung konektivitas melalui organisasi donor yang diakui secara internasional di Gaza.
Meski Musk menawarkan Starlink di Gaza, tidak jelas apakah hal tersebut dapat berhasil. Menurut Marc Owen Jones, seorang profesor Studi Timur Tengah dari Universitas Hamad Bin Khalifa, sulit untuk menyelundupkan dan mendistribusikan terminal atau antena Starlink di Gaza dalam skala besar. Selain itu, pemerintah Israel kemungkinan tidak akan mengizinkan impor legal. Hal ini dikarenakan Gaza berada dalam blokade Israel sejak tahun 2007, di mana Israel mengontrol wilayah udara dan perairan Gaza serta mengatur semua barang dan jasa yang masuk dan keluar.
Owen Jones juga mencatat bahwa jaringan Starlink membutuhkan stasiun bumi yang memerlukan persetujuan di Gaza, yang saat ini tidak mungkin terjadi. Selain itu, ia menambahkan bahwa penyediaan internet melalui Starlink kemungkinan akan mendapat tentangan dari pemerintah Amerika Serikat dan Israel.
Menteri Komunikasi Israel, Shlomo Karhi, juga mengecam rencana Musk dalam menyediakan Starlink di Gaza. Karhi mengatakan bahwa Hamas akan menggunakan jaringan ini untuk kegiatan teroris. Musk menanggapi kritik tersebut dengan menegaskan bahwa perusahaan SpaceX tidak akan melakukan hal yang tidak aman dan akan melakukan pemeriksaan keamanan dengan pemerintah AS dan Israel sebelum menyalakan satu terminal saja.
Dalam situasi saat ini, masih belum jelas apakah Starlink dapat memberikan akses internet di Gaza. Meskipun terdapat permintaan yang cukup besar, banyak kendala logistik dan politik yang harus diatasi sebelum Starlink dapat beroperasi di wilayah tersebut.
Sumber: CNBC Indonesia