Perkembangan Kasus Google Meluas ke Asia dari AS dan Dampaknya Terhadap Masa Depan Internet

by -118 Views

Google Menghadapi Kasus Monopoli di Jepang

Google sedang menghadapi gugatan di beberapa negara terkait tuduhan monopoli. Gugatan ini pertama kali bermula di Amerika Serikat, lalu menyebar ke Eropa, dan saat ini juga mencapai Asia, tepatnya Jepang.

Komisi Perdagangan Adil Jepang (JFTC) sedang menyelidiki Google atas dugaan pelanggaran Undang-Undang antimonopoli dalam layanan pencarian web. JFTC mengatakan bahwa Google memaksa pembuat smartphone Android untuk memasang aplikasi Google Search dan Google Chrome melalui aplikasi Google Play.

“Pada tindakan ini, kami mencurigai bahwa Google mengeluarkan pesaing dari aktivitas bisnis dan membatasi mitra bisnisnya di pasar layanan pencarian,” kata seorang pejabat JFTC yang dikutip dari Reuters.

Pejabat tersebut menjelaskan bahwa masalahnya bukan karena penggunaan luas dari layanan Google, tetapi karena persaingan yang tidak sehat. Mereka sedang meneliti apakah layanan pencarian lain sulit dipilih oleh pengguna, terlepas dari perbaikan yang telah dilakukan.

Gugatan terhadap Google juga telah diajukan di Amerika Serikat. Departemen Kehakiman AS mengklaim bahwa Google Alphabet membayar sekitar 10 miliar dolar AS setiap tahun kepada pembuat perangkat seperti Apple, perusahaan nirkabel seperti AT&T, dan pembuat browser seperti Mozilla untuk mempertahankan pangsa pasar mesin pencari mereka sebesar 90%.

Dalam sidang pengadilan terakhir, terungkap bahwa Google bahkan menghabiskan 26 miliar dolar AS pada tahun 2021. Mesin pencari Google adalah aset berharga bagi perusahaan ini dan menjadi sumber pendapatan dari iklan dan bidang lainnya.

“Kasus ini menyangkut masa depan internet,” kata Kenneth Dintzer saat memberikan argumen kepada Departemen Kehakiman bahwa Google secara ilegal mempertahankan monopolinya sejak tahun 2010.

Namun, pengacara Google, John Schmidtlein, mengatakan bahwa pembayaran ini adalah kompensasi kepada mitra dalam upaya memastikan perangkat lunak mereka mendapatkan pembaruan keamanan dan pemeliharaan tepat waktu.

“Pengguna saat ini memiliki banyak pilihan mesin pencari dan cara untuk mengakses informasi online lebih dari sebelumnya,” tambah Schmidtlein.

Schmidtlein juga menyatakan bahwa Google memenangkan kompetisi Apple dan Mozilla untuk menjadi mesin pencari terbaik. Jika pengguna tidak puas dengan Google, mereka hanya perlu “klik mudah” untuk mengganti aplikasi dengan Microsoft Bing, Yahoo, atau DuckDuckGo di browser mereka.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya:
Update Kasus Google, Masa Depan Internet Terombang-Ambing

Sumber: CNBC Indonesia