Calon Wakil Presiden (Cawapres) Gibran Rakabuming menyampaikan program kredit bagi perusahaan rintisan atau startup saat deklarasi di Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (25/10) lalu. Program ini ditujukan untuk para milenial yang bergerak di bidang usaha perusahaan rintisan yang berbasis inovasi dan teknologi. Namun, Gibran belum memberikan penjelasan lebih detail mengenai program ini.
Ketua Umum Asosiasi Tech Startup, Handito Joewono, menyatakan bahwa mayoritas pelaku atau pendiri startup saat ini merupakan anak muda generasi milenial. Meskipun sudah mulai meluas ke generasi yang lebih tua dan lebih muda. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, industri startup di Indonesia mengalami penurunan. Jika sebelumnya terdapat sekitar 1000 startup di Indonesia, namun saat ini hanya sekitar 500 startup yang masih beroperasi.
Janji politik yang diberikan oleh Gibran diharapkan dapat memberikan penyegaran bagi industri startup ini. Handito menjelaskan bahwa dukungan terhadap startup tidak hanya sebatas ide atau dana dalam bentuk kredit atau investasi, tetapi juga dibutuhkan bisnis model yang dapat berjalan dan berkembang. Investor saat ini lebih fokus pada arah jalan bisnis model, apakah dapat memberikan keuntungan atau tidak. Oleh karena itu, pengembangan kembali startup di Indonesia perlu dibangun secara komprehensif.
Handito juga menekankan bahwa startup adalah perusahaan yang juga harus tetap hidup dan membutuhkan akses pasar. Pemerintah juga perlu memberikan keberpihakan pada sektor yang perlu dibuka bagi startup. Artikel ini berita asli CNBC Indonesia.
