Sebuah elang botak diselamatkan oleh petugas perlindungan satwa liar di Amerika Serikat karena berjalan tanpa arah. Setelah diperiksa, ternyata burung itu tidak bisa terbang karena terlalu kenyang.
Petugas dari Departemen Konservasi Missouri baru-baru ini menyelamatkan seekor burung elang botak di perbatasan taman nasional Wilson’s Creek National Battlefield.
Petugas datang ke area tersebut karena menerima laporan tentang elang botak yang berperilaku aneh. Elang botak dilaporkan terlihat limbung di daratan dan tidak bergerak ke arah yang jelas. Petugas kemudian membawa burung itu ke dokter hewan untuk diperiksa.
Setelah diperiksa menggunakan mesin x-ray, dokter hewan tidak menemukan tanda-tanda cedera. Namun, hasil x-ray menunjukkan bahwa elang botak tersebut baru saja memakan rakun.
Menurut keterangan dari Wilson’s Creek National Battlefield, bahkan kaki rakun masih terlihat jelas di dalam perut elang botak. Mereka menyimpulkan bahwa elang botak tidak bisa terbang karena perutnya penuh setelah memakan bangkai rakun.
Menurut IFL Science, rakun sebenarnya bukanlah makanan standar bagi elang botak. Sekitar 90 persen diet elang botak adalah ikan. Namun, elang botak dikenal sebagai pemburu yang oportunis dan sering memakan berbagai jenis makanan, termasuk bangkai hewan.
Setelah dibiarkan istirahat, elang botak tersebut dilepaskan dan terbang dengan mudah.
Menurut IFL Science, tidak semua burung kesulitan terbang ketika kenyang. Merpati misalnya bisa menyimpan makanan dalam perutnya selama berjam-jam sebelum dicerna.
Sebelumnya, burung hantu yang diberi nama Plump juga kesulitan terbang dan setelah diberikan diet ketat, Plump kembali ke berat badan yang ‘sehat’ dan bisa dilepaskan ke alam liar.