Huawei Memberikan Kejutan Lagi, Setelah Menaklukkan Apple Sekarang Berencana Menyerang Tesla

by -107 Views

Huawei memperluas kehadirannya dalam industri mobil listrik. Perusahaan teknologi asal China tersebut sekarang menyediakan teknologi mobil otonom untuk produsen mobil listrik BYD.

Sistem perangkat lunak mobil robot Huawei akan digunakan dalam Fangchengbao, sebuah jenis mobil listrik SUV off-road produksi BYD. Teknologi sistem swakemudi Huawei yang diberi nama Qiankun akan disematkan untuk pertama kalinya di model terbaru Fangchengbao yang dinamakan Bao 8. Bao 8 dijadwalkan akan mulai dijual pada akhir 2024.

Kerja sama dengan Huawei memberikan BYD kesempatan untuk meningkatkan penjualan produk premium mereka, yaitu Denza, Fangchengbao, dan Yangwang. Mobil model premium memberikan BYD margin profit yang lebih besar sehingga berpotensi meningkatkan laba perusahaan. Saat ini, ketiga merek premium tersebut hanya menyumbang 5% dari penjualan BYD.

Menurut Reuters, adopsi teknologi Huawei menggambarkan tekanan yang sedang dialami oleh raksasa mobil listrik China dalam persaingan teknologi. Produsen mobil listrik Amerika Serikat seperti Tesla dan Waymo saat ini bersaing memperkenalkan model mobil otonom.

Saat ini, BYD mendominasi pasar mobil listrik China karena memiliki keunggulan dalam biaya produksi. Strategi integrasi vertikal BYD menekankan kemampuan untuk memproduksi sendiri semua komponen kunci, terutama baterai.

Strategi tersebut mendorong BYD untuk mengembangkan sendiri sistem mobil otonom yang disebut sebagai advanced driver-assistance system (ADAS). BYD merekrut ribuan insinyur untuk pengembangan sistem tersebut.

Namun, sampai saat ini, BYD masih bergantung pada teknologi eksternal untuk mobil premium mereka.

Kolaborasi antara Huawei dan BYD juga menggambarkan ekspansi perusahaan teknologi China ke industri otomotif. Selain BYD, Audi juga telah mengumumkan rencana penggunaan teknologi ADAS buatan Huawei.

Ekspansi Huawei berbeda dengan langkah Apple yang menghentikan proyek mobil listrik mereka. Apple pada awal tahun diketahui menghentikan unit pengembangan mobil listrik mereka untuk fokus pada teknologi kecerdasan buatan (AI).

Proyek mobil listrik Apple pertama kali diketahui oleh publik pada tahun 2020 dengan nama proyek Titan. Pada saat itu, Apple berencana merilis mobil listrik pada tahun 2024 atau 2025.

Namun, proyek Titan mengalami berbagai kendala. Pada tahun 2019, misalnya, Apple mengubah arah pengembangan software mobil secara total yang menyebabkan 190 orang dipecat.

Desain mobil konsep Apple terus berubah. Awalnya, Apple ingin mengembangkan mobil tanpa setir. Namun kemudian, Apple memilih untuk mengembangkan mobil konvensional dengan driver-assistance.

Keputusan Apple untuk menghentikan pengembangan mobil listrik, menurut Reuters, terkait dengan perubahan drastis dalam potensi bisnis tersebut. Pada tahun 2020, perusahaan di Silicon Valley giat mengembangkan teknologi terkait mobil listrik.

Sekarang, suku bunga yang tinggi membuat sentimen terhadap mobil listrik berubah. Pergeseran dari mobil bensin ke mobil listrik melambat karena konsumen enggan membeli mobil listrik yang biasanya jauh lebih mahal.

Dampaknya, produsen mobil listrik di Amerika Serikat mengurangi produksi bahkan beberapa melakukan pemutusan hubungan kerja. Beberapa produsen otomotif, termasuk Tesla, mengurangi investasinya. Beberapa produsen kini lebih fokus pada mobil hibrida daripada mobil yang sepenuhnya ditenagai oleh baterai.

Di sisi lain, Apple masih tertinggal dari perusahaan teknologi lain dalam hal kecerdasan buatan (AI). Google dan Microsoft telah merilis fitur AI masing-masing. Bahkan, fitur AI yang dikembangkan Google sekarang sudah tersedia di smartphone Samsung, saingan utama dari produk iPhone buatan Apple.