Komentar Tak Terduga dari Bos Google Mengenai Apple

by -220 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Persaingan sengit antara HP Android dan iPhone sudah terjadi sejak era kemunculan smartphone. Google yang menaungi sistem operasi Android pun turut menciptakan ponsel sendiri dengan nama merek ‘Google Pixe’ sejak 2013.

Google Pixel menawarkan pengalaman sistem operasi Android yang lebih maksimal. Setiap meluncurkan versi Android baru, pengguna Google Pixel juga menjadi yang pertama mencicipinya.

Namun, Google Pixel memiliki kelemahan dibandingkan iPhone dari segi ketersediaan. Saat ini, Google Pixel belum tersedia di banyak negara, termasuk Indonesia.

Selain itu, Senior VP Devices & Services Google, Rick Osterloh, secara tak terduga mengakui iPhone sebagai produk yang bagus dan inovatif dari Apple.

Hal itu ia sampaikan dalam wawancara khusus bersama Stratechery. Pertama-tama, Osterloh mengatakan perubahan drastis pada industri smartphone ditandai dengan kemunculan jaringan 4G.

Saat itu, di era 2000-an, industri ponsel didominasi Nokia dan Motorola. Sayangnya, mereka tidak menyadari bahwa era itu menandai peralihan smartphone menjadi komputer.

“Jadi sejujurnya, menurut saya jika dipikir-pikir, tidak terlalu mengejutkan bahwa sebuah perusahaan yang dapat menggabungkan kemampuan penelitian dan pengembangan yang kuat dengan kemampuan membuat komputer muncul sebagai pemain smartphone kawakan di masa depan. Yang saya maksud adalah Apple dalam hal ini,” kata dia, dikutip Jumat (16/8/2024).

Osterloh mengindikasikan bahwa Apple dan Samsung merupakan dua produsen smartphone yang mampu menangkap peluang pasar di waktu yang tepat.

“Pertama-tama, jika Anda melihat perusahaan-perusahaan yang sukses saat ini, yaitu Apple dan Samsung, menurut saya, formula kesuksesannya adalah eksekusi berkelanjutan yang fenomenal. Keduanya telah menghasilkan hal yang luar biasa, ia menuturkan.

Lebih lanjut, Osterloh mengatakan bahwa kesuksesan Apple dan Samsung karena benar-benar fokus mengakomodir kebutuhan konsumen melalui produk-produknya.

Di masa depan, tantangan bagi tren smartphone, menurut Osterloh, terletak pada integrasi. Smartphone harus mampu menjadi perangkat yang memenuhi segala kebutuhan manusia modern. Untuk itulah saat ini banyak pabrikan ponsel yang berbondong-bondong membekali produknya dengan sistem AI.

Selain itu, Osterloh juga menggarisbawahi soal harga yang terjangkau. Menurut dia, produk yang bisa diterima secara meluas harus mampu menghadirkan inovasi terbaru dengan harga ‘masuk akal’ bagi masyarakat luas.

(fab/fab)