Banjir Investasi di Batam Menjadi Sumber Pendapatan Baru bagi Indonesia, Para Investor Berdatangan dan Antre

by -1000 Views

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan bahwa semakin banyak perusahaan data center yang tertarik untuk masuk ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa Digital Park di Batam. Saat ini, sudah ada 10 perusahaan yang telah menyatakan komitmennya, sementara 6 perusahaan lain masih dalam antrian untuk masuk.

“Saat ini ada 10 perusahaan yang telah menyatakan komitmen, sementara yang masih dalam antrian ada 6,” kata Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso dalam acara Peluncuran Geoportal Kebijakan Satu Peta 2.0 di Jakarta.

Dari 10 perusahaan yang sudah menyatakan komitmen, 9 di antaranya telah memulai pembangunan gedung. Pemerintah sangat memperhatikan pasokan listrik dan air dalam pembangunan data center ini.

Nilai investasi dari perusahaan data center tersebut belum diungkapkan, namun sebagian besar perusahaan ini merupakan korporasi data center terbesar di dunia. Salah satunya adalah GDC, perusahaan pengembang data center berbasis kecerdasan buatan (AI).

Untuk 6 perusahaan lain yang masih dalam antrian, berasal dari berbagai negara mulai dari China hingga Amerika Serikat. Pemerintah belum menyetujui kedatangan keenam perusahaan tersebut karena keterbatasan lahan, pasokan listrik, dan air. Pemerintah sedang mencari perluasan lahan untuk mengakomodasi kebutuhan keenam perusahaan tersebut.

“Nongsa Digital Park memiliki lahan terbatas, yang saat ini sudah cukup untuk 10 perusahaan, termasuk pasokan listrik dan air. Data center membutuhkan pasokan listrik dan air yang besar,” ujar Susiwijono.

Sumber:
https://cnbcindonesia.com/tech/20240620114623-39-547756/bangun-hyperscale-data-center-di-batam-telkom-sambut-era-revolusi-ai