Aturan Tambahan dalam Spionase: Jaringan atau Kekuatan, Sebuah Analisis Textual

by -184 Views

Pada tanggal Selasa, 11 Juni 2024, Center for Security and Foreign Affairs Universitas Kristen Indonesia (CESFAS UKI) bekerja sama dengan Departemen Ilmu Hubungan Internasional Universitas Indonesia (UI) menggelar seminar dengan tema “Aturan Tambahan dalam Spionase: Jejaring atau Kuasa, Sebuah Diskursus”.

Prof. Hoga Saragih, Guru Besar Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer serta Ketua Prodi S1 Universitas Bakrie, menjadi pembicara dalam acara ini. Beliau memberikan pandangan dari segi teknologi intelijen dalam dunia bisnis, teknologi biometrik, dan hubungan antara manusia dan teknologi.

Menurut Hoga, teknologi intelijen kini tidak hanya digunakan untuk keamanan negara, tetapi juga dalam bisnis. Beliau juga menunjukkan contoh bagaimana data pribadi sering kali disebarluaskan oleh individu tanpa disadari, terutama melalui teknologi biometrik yang dapat menjadi identitas unik seseorang.

Amnesty International juga baru-baru ini merilis laporan tentang penggunaan alat sadap oleh pemerintah dan entitas non-negara di berbagai negara, yang menimbulkan kekhawatiran tentang privasi dan pelanggaran hak asasi manusia.

Seminar ini bertujuan untuk membahas isu spyware dan pentingnya regulasi yang seimbang antara keamanan nasional dan hak-hak sipil. Dengan melibatkan pakar dan praktisi di bidang ini, diharapkan seminar ini dapat memberikan kontribusi dalam perumusan kebijakan yang lebih baik di masa depan.

Diskusi dan pandangan para ahli serta praktisi dalam acara ini membuka ruang dialog yang konstruktif mengenai regulasi spionase di Indonesia. Hal ini diharapkan dapat membantu Indonesia menghadapi tantangan keamanan yang semakin kompleks di era digital.

Source link