Pengusaha Teknologi Asal Amerika Serikat, Elon Musk, Tiba di Puskesmas Pembantu (Pustu) Sumerta Kelod, Denpasar, Bali, pada Minggu (19/5/2024). Elon Musk tidak membahas investasi saat kunjungannya ke Bali. Hal ini berbeda dengan kunjungan dua bos teknologi lain, Tim Cook dari Apple dan Satya Nadella dari Microsoft ke Indonesia.
Microsoft dan Apple datang bulan April lalu dan memastikan akan memberikan investasi kepada Indonesia setelah bertemu dengan Presiden Jokowi. Namun, Elon Musk tidak memberikan pengumuman mengenai investasi saat meresmikan kehadiran Starlink di Indonesia. Tidak ada pengumuman investasi baik dari Starlink maupun perusahaan mobil listrik Tesla miliknya.
Ketika ditanya mengenai rencana investasi, Musk hanya menyatakan bahwa ia memiliki keinginan untuk berinvestasi di Indonesia. Dia menyatakan bahwa fokusnya saat ini adalah pada Starlink di Indonesia karena manfaatnya untuk masyarakat sangat besar, terutama dalam menyambungkan daerah terpencil dengan layanan internet.
Musk menyatakan pentingnya meningkatkan akses internet di setiap wilayah di Indonesia untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Jaringan internet yang baik akan memberikan akses pendidikan yang lebih baik bagi masyarakat, karena internet diibaratkan sebagai jendela dunia.
Layanan Starlink dianggap penting bagi masyarakat Indonesia, khususnya di wilayah terpencil yang belum terjangkau oleh infrastruktur telekomunikasi. Dengan adanya Starlink, masyarakat di daerah terpencil dapat lebih makmur karena dapat memasarkan produk mereka dengan jangkauan yang lebih luas melalui internet.
Elon Musk berpendapat bahwa dengan keberadaan internet, masyarakat Indonesia dapat mendapatkan kemakmuran yang lebih besar. Melalui internet, mereka dapat belajar dan mengakses berbagai layanan pendidikan seperti yang diberikan oleh Massachusetts Institute of Technology (MIT).