Dampak AI Terhadap Pengangguran Tak Dipedulikan Oleh Bos Teknologi

by -195 Views

Investor modal ventura Marc Andreessen tidak peduli dengan tanggapan orang yang menyatakan bahwa kecerdasan buatan (AI) dapat mengambil alih pekerjaan manusia. Salah satu pendiri perusahaan investasi Silicon Valley, Andreessen Horowitz, dikenal karena mempertahankan dunia teknologi melalui memo panjang yang ia tulis.

Baru-baru ini, ia membuat sebuah manifesto yang berisi 5.000 kata tentang peradaban masa lalu, masa kini, dan masa depan yang dibangun berdasarkan inovasi. Dalam manifesto tersebut, Andreessen mengatakan bahwa perkembangan teknologi sangat bermanfaat bagi manusia, karena dapat meningkatkan kekayaan, kebahagiaan, dan keamanan. Ia bahkan menyebut setiap perlambatan dalam perkembangan AI akan mengakibatkan banyak korban jiwa.

Andreessen dan tokoh terkemuka lainnya di Silicon Valley, seperti presiden Y Combinator Garry Tan, diam-diam menambahkan istilah “e/acc” ke profil media sosial mereka. Istilah ini mengacu pada “akselerasi efektif”, yaitu gagasan bahwa teknologi harus dikembangkan semaksimal dan secepat mungkin dengan batasan minimal atau tanpa hambatan. Dalam manifesto tersebut, Andreessen menyebut hal ini sebagai optimisme teknologi.

Konsep ini merupakan kepercayaan baru di Silicon Valley saat ini, dan Andreessen menjadi salah satu pengkhotbah utamanya. Misinya semakin bersemangat dengan hadirnya ChatGPT dan aplikasi kecerdasan buatan lainnya yang praktis. Menurut Andreessen, orang yang optimis terhadap teknologi percaya bahwa pertumbuhan adalah kemajuan, dan pertumbuhan harus didorong oleh kemajuan teknologi tanpa hambatan.

Sebagai seorang pengkhotbah, Andreessen membutuhkan musuh untuk ditentang, seperti ahli etika, anggota parlemen, dan orang-orang yang khawatir bahwa AI akan menggantikan pekerjaan, merusak iklim, memengaruhi pemilu, dan bahkan menghancurkan dunia. Dalam manifesto tersebut, ia juga memberikan peringatan mengenai bahaya terlalu banyak birokrasi yang berujung pada stagnansi.

Opini Andreessen tidak akan mengejutkan siapa pun yang mengenal latar belakangnya. Investor tersebut memiliki andil dalam pembentukan browser web pada tahun 1990-an dengan Netscape, dan terus melakukan investasi yang menguntungkan bagi perusahaan teknologi seperti Instagram dan Google.

artikel dari : CNBC Indonesia