Robot Pembunuh Israel Dikembangkan, Siap Menyapu Manusia Tanpa Belas Kasihan

by -155 Views

Israel tengah menyiapkan sebuah robot canggih yang bisa menghabisi manusia. Senjata yang sama kabarnya juga dikembangkan Amerika Serikat (AS) dan China.

Kabarnya ini akan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI). Laporan The New York Times menyebutkan drone otomatis itu sebentar lagi akan jadi kenyataan. Nantinya akan bisa digunakan untuk mendeteksi keberadaan dan membidik target secara kuat.

Laporan tersebut datang saat keadaan di jalur Gaza terus memanas. Seperti diketahui, Israel menyerang Gaza yang disebut untuk menumpas kelompok Hamas. Upaya gencatan senjata yang didorong sejumlah negara akhirnya ditunda. Padahal, sebelumnya Israel sempat menyepakati usulan tersebut.

Namun keberadaan robot itu membuat khawatir para kritikus. Karena hidup-mati manusia akan berada di tangan mesin tanpa campur tangan manusia. Sebenarnya penggunaan AI pada drone nampaknya juga dikhawatirkan beberapa negara. Mereka disebut melobi PBB untuk mengeluarkan kebijakan larangan penggunaan tersebut. Namun ada beberapa negara yang tidak sepakat dengan larangan tersebut. AS dan Israel termasuk beberapa negara yang menantang, begitu pula dengan Rusia serta Australia.

Negara yang menentang permintaan tersebut ingin mengembangkan teknologi dalam rangka kepentingan militer. “Isu ini adalah poin paling signifikan untuk masa depan kemanusiaan,” kata Alexander Kmentt, ketua negosiator Austria, kepada The Times. Dia mengatakan senjata otomasi dapat membuat perusahaan yang fundamental. Termasuk bisa memicu adanya masalah hukum serta etika.

Di AS sendiri disebutkan tengah disiapkan ribuan drone berbasis AI untuk militer. Laporan tersebut dipublikasikan pada awal tahun 2023 lalu. AS menggadang-gadang kemampuan militernya yang berbasis AI dapat mengungguli musuh sepanjang hidupnya, China. Wakil Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Kathleen Hicks mengatakan pihaknya akan sulit dikalahkan.

“Kita akan melawan pasukan China dengan pasukan kita. Namun, pasukan kita lebih sulit diakali, sulit dijatuhkan, sulit dikalahkan,” kata dia, menurut laporan Reuters.