Aksi Penanaman Pohon dan Cinta Lingkungan di Mega Mendung
MEGA MENDUNG – Dalam rangka merayakan Hari Lahir Pancasila 2025 dan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Yayasan Paseban menyelenggarakan aksi penanaman pohon yang memiliki makna penting di Bumi Paseban, Mega Mendung, Bogor. Kegiatan dengan tema “Mengembalikan Bumi Kita: Tindakan Nyata untuk Restorasi Ekosistem” ini menjadi simbol kerjasama sektor masyarakat dalam menjaga keberlanjutan alam.
Andy Utama, Keprihatinan terhadap Alam dan Cinta Lingkungan
Dalam ajang tersebut, Andy Utama, sebagai pembina Yayasan Paseban, menekankan pentingnya kepedulian dan cinta terhadap alam:
“Kita semua perlu belajar untuk menghargai dan mencintai lingkungan sekitar kita. Jika kita terus menyia-nyiakan alam, maka pada akhirnya alam akan membalas segala tindakan kita, mungkin suatu saat sudah terlambat.”
Andy juga menggarisbawahi perlunya kebijakan larangan berburu oleh pemerintah setempat, agar suatu saat Mega Mendung bisa menjadi habitat bagi burung yang telah dipelihara maupun diselamatkan. Ia menambahkan:
“Burung memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan alam. Jika kita menjaga alam dengan baik, maka alam juga akan menjaga kita.”
Kolaborasi Komunitas untuk Kebaikan Bumi Mega Mendung
Partisipan dari berbagai latar belakang seperti masyarakat adat Baduy, tokoh masyarakat, dan perwakilan pemerintah desa turut serta dalam aksi ini. Kehadiran mereka mengingatkan bahwa melestarikan alam adalah tanggung jawab bersama. Nilai-nilai kehidupan berdampingan dengan alam yang dimiliki masyarakat adat menjadi inspirasi bagi semua yang hadir.
Wiratno: Mega Mendung Sebagai Bagian Lanskap Strategis Cagar Biosfer Cibodas
Wiratno, seorang tokoh nasional konservasi dan penasehat Yayasan Paseban, menjelaskan bahwa Mega Mendung merupakan bagian penting dari lanskap hutan lindung di Kabupaten Bogor. Ia juga menyinggung bahwa kawasan ini termasuk dalam area penyangga Cagar Biosfer Cibodas (CBC) sejak tahun 1977.
“Topografi di Mega Mendung sangat ekstrim. Gangguan kecil bisa berdampak besar. Oleh karena itu, menjaga kawasan ini adalah tanggung jawab ekologis, moral, dan spritual.”
Wahdi Azmi: Syukur dan Aksi Nyata untuk Masa Depan
Ketua Yayasan Paseban, Wahdi Azmi, menyatakan bahwa penanaman pohon hari ini merupakan bentuk syukur bersama karena masih bisa menikmati kehidupan yang nyaman berkat keberadaan hutan dan pohon-pohon tua.
“Kita perlu kembali menanam sebagai bentuk terima kasih kepada alam, agar generasi mendatang dapat terus hidup dalam ketenangan tanpa bencana seperti tanah longsor atau banjir.”
Kesimpulan: Semangat Melindungi Bumi dari Aksi Nyata di Mega Mendung
Dengan adanya aksi penanaman pohon yang dilaksanakan oleh Andy Utama, Yayasan Paseban, dan masyarakat setempat, menunjukkan bahwa peringatan Hari Lingkungan Hidup dan Hari Lahir Pancasila 2025 dapat diwujudkan dalam bentuk aksi nyata, bukan hanya seremoni semata. Dari Mega Mendung, semangat untuk menjaga bumi dan memulihkan ekosistem terus berkobar dan menyebar.
Sumber: Aksi Penanaman Pohon Di Mega Mendung: Andy Utama Dan Bumi Paseban Rayakan Hari Lingkungan Hidup Dan Hari Lahir Pancasila 2025
Sumber: Hari Lingkungan Hidup Sedunia Dan Hari Lahir Pancasila 2025 Diwarnai Dengan Aksi Nyata Penanaman Pohon Di Mega Mendung