WhatsApp Menghadapi Ancaman Perombakan Total

by -39 Views

Facebook digambarkan oleh mantan Kepala Komisi Perdagangan Federal (FTC) Lina Khan sebagai panik ketika memilih untuk mengakuisisi Instagram dan WhatsApp, dua layanan yang kemudian menjadi bagian dari Meta. Keputusan ini diambil pada saat penggunaan smartphone semakin meluas dan aplikasi mobile seperti WhatsApp dan Instagram menjadi semakin populer untuk berinteraksi secara online. Menurut Khan, Facebook memutuskan untuk membeli dua layanan pesaing tersebut karena melihat pertumbuhan signifikan yang mereka alami. Pada saat itu, perusahaan menghadapi dilema antara membeli pesaing atau kalah dalam persaingan.

Meta saat ini harus menghadapi persidangan anti-trust terkait akuisisi Instagram dan WhatsApp bersama FTC. Pemerintah curiga bahwa Meta telah memonopoli pasar media sosial dengan mengakuisisi Instagram pada tahun 2012 dan WhatsApp pada tahun 2014. Meskipun Meta belum memberikan tanggapan resmi terkait hal ini, persidangan tersebut berpotensi mengharuskan Meta untuk menjual kembali Instagram dan WhatsApp. Meski Meta telah membantah tuduhan FTC dan meyakini bahwa tidak ada monopoli yang terjadi, Khan menegaskan bahwa tidak ada batas waktu yang ditentukan untuk melihat pelanggaran hukum dalam transaksi ini.

Khan secara umum menyatakan bahwa kasus ini bertujuan untuk memastikan kebebasan dan keadilan dalam perdagangan. Meski belum ada penyelesaian resmi, Khan menegaskan bahwa selalu ada kesempatan untuk menemukan jalan keluar sebelum kasus ini mencapai kesimpulan akhir. Meskipun Presiden AS Donald Trump diketahui dekat dengan petinggi teknologi, Khan merasa senang karena upaya Mark Zuckerberg untuk membatal kasus ini tidak berhasil. Zuckerberg bahkan telah menyumbangkan dana sebanyak US$1 juta untuk inaugurasi Trump, namun Khan menegaskan bahwa segala putusan dan upaya hukum hanya bisa ditentukan setelah persidangan berakhir.

Source link