Bukti Jawaban Nasib iPhone Made in USA

by -5 Views

Apple menjadi sorotan karena kebijakan tarif impor AS yang berpotensi meningkatkan harga iPhone di negara tersebut. Sebagian besar produk Apple diproduksi di luar AS, terutama di China dan India, yang terkena dampak kebijakan tarif. Hal ini juga dialami oleh banyak perusahaan lain yang bergantung pada pabrikan luar AS untuk memproduksi produk mereka. Presiden Donald Trump berharap kebijakannya akan mendorong pabrikan teknologi kembali ke AS dalam jangka panjang, termasuk produksi iPhone. Namun, tantangan untuk memindahkan produksi dari China ke AS tidaklah mudah.

Profesor Emeritus Duke University, Gary Gereffi, menyarankan solusi yang realistis yaitu dengan merekonstruksi rantai pasokan dan memindahkan manufaktur komponen utama ke Amerika Utara. Sebuah masalah lain yang muncul adalah ketersediaan tenaga kerja. Perakitan di AS akan membutuhkan lebih banyak tenaga kerja manusia dan robot. Keberadaan tenaga kerja yang memadai menjadi faktor kunci dalam melaksanakan pabrikasi di AS, yang saat ini mengalami kekurangan tenaga kerja terampil. Pabrikan perakit iPhone di China, Foxconn, sebagai contoh, mempekerjakan hingga 300 ribu pekerja. Sementara itu, masalah rekrutmen menjadi tantangan besar di AS untuk mempekerjakan tenaga kerja yang dibutuhkan.

Selain ketersediaan tenaga kerja, Apple juga harus menghadapi masalah biaya. Diperlukan investasi besar untuk membangun pabrik iPhone original AS dan menghadapi biaya produksi yang lebih tinggi. Meskipun biaya produksi di AS lebih murah, kualitas produk kemungkinan akan terpengaruh, terutama pada tahap awal produksi. Menurut profesor bisnis Universitas Johns Hopkins, Tinglong Dai, AS memiliki kemampuan untuk memproduksi komponen smartphone di beberapa wilayah namun bukan yang terbaik. Meski bukan hal yang mudah, memindahkan produksi iPhone ke AS menjadi agenda penting yang harus ditangani dengan matang.

Source link